Solusi Lengkap Beasiswa Luar Negeri – Mediamaz Scholar

logo - mediamaz scholar

Mediamaz Scholar

Member Of Mediamaz Group

Asna Kristina

Asna Kristina Kuliah Gratis ke Australia Melalui Beasiswa Dana Otonomi Khusus

Hi sobat Meddy! Kita pasti sudah tau kalau kuliah ke luar negeri pasti membutuhkan banyak biaya, Namun siapa sangka seorang putri Papua berhasil menempuh pendidikan S1 di Australia melalui beasiswa Otonomi Khusus.[1] 

penasaran dengan kisah perjuangan nya dalam meraih beasiswa hingga bisa mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan studi di Austalia? yuk, kita bahas kisah nya melalui artikel dibawah ini.[1] 

Profil Asna Kristina Krebu 

Asna Kristina Krebu adalah seorang putri Papua yang berhasil menempuh pendidikan S1 di luar negeri yakni Australia. Ia termasuk dalam angkatan mahasiswa penerima beasiswa pertama yang diberangkatkan pada 2009 lalu.[1] 

Mudah dan Fleksibel Konsultasi Beasiswa Luar Negeri, WhatsApp Di Sini

Tina, begitu dia kerap disapa awalnya mengaku mustahil untuk melanjutkan pendidikan di negeri orang tanpa adanya bantuan beasiswa dalam bentuk dana otonomi khusus (otsus) dari pemerintah Papua tersebut.[1] 

“Jadi peluang untuk bisa studi sampai di luar negeri itu tidak mungkin, mustahil ya, karena mahalnya biaya pendidikan di luar negeri kalau dengan biaya sendiri,” tutur Tina kepada BBC Indonesia, dikutip pada Selasa (30/11/2021).

Pasalnya, Tina bercerita bahwa dirinya hanyalah seorang anak dari pasangan guru Sekolah Dasar (SD) di Kampung Dosay, Distrik Sentani Barat, Kabupaten Jayapura. Hal ini menjadi momen langka dalam hidup wanita yang sekarang berusia 40 tahun ini.[1] 

Program Kuliah

Nyaman Study Abroad dengan Visa Pelajar, WhatsApp Di Sini

“Kalau tanpa dana otsus, saya tidak akan pernah mendapatkan kesempatan itu karena saya dibesarkan di keluarga yang kedua orang tua saya cuma guru SD, Jadi ini merupakan kesempatan yang sangat luar biasa ketika saya bisa studi di luar negeri dengan biaya otsus ini,” sambung dia.

Tidak hanya Tina, ada 13 orang lainnya yang turut dikirim ke Australia seusai mereka menyelesaikan studi Sekolah Menengah Atas (SMA). Mulanya, mereka mengikuti seleksi beasiswa yang diselenggarakan pemerintah daerah pada tahun 2007.[1] 

Mimpimu adalah Meraih Beasiswa? Hubungi Meddy Sekarang Melalui WhatsApp untuk Mendapatkan Mentorship Terbaik!

Saat itu, Kabupaten Jayapura masih dipimpin oleh Bupati Habel Melkias Suwae, sekaligus sebagai perintis pengiriman mahasiswa ke luar negeri.[1] 

Persiapan Yang dilakukan Untuk Mendaftar Beasiswa 

Source : Unsplash

Menurut cerita ibu dua orang anak ini, dirinya dan peserta seleksi lainnya didaftarkan untuk mengikuti kursus intensif di Bali. Alasannya, kata Tina, kemampuan bahasa Inggris mereka dirasa masih belum memadai.[1] 

Kursus intensif yang digelar berbulan-bulan juga belum membuat seluruh peserta lulus melewati persyaratan kuliah di luar negeri, yaitu batas nilai minimal yang diperlukan di sana.[1]

Buat kamu yang mau dibantu Meddy urus penerjemah dokumen tersumpah, bisa langsung hubungi WhatsApp

Untuk itu, Tina mengatakan sebagian dari mereka ada yang dikirim ke perguruan tinggi di Pulau Jawa. Kemudian, hanya Tina dan 13 peserta lainnya yang memenuhi syarat dan berhasil diberangkatkan ke luar negeri pada saat itu.[1] 

Hingga pada 2011, Tina mengungkapkan dirinya sudah mulai menduduki ibu kota Australia, Canberra. Di sana, ia mengambil jurusan kajian internasional di Universitas Canberra dan berhasil menyelesaikan studinya dengan mendapat gelar sarjana strata satu.[1] 

Setelah menyelesaikan studinya, Tina kemudian diminta oleh pemerintah kabupaten untuk bekerja di sana. Meskipun sebenarnya dia tidak terikat kontrak.[1] 

“Dengan tulus saya tetap kembali ke kabupaten untuk mengabdi ke kabupaten karena terima kasih saya sebagai penerima manfaat dari beasiswa otsus tersebut,” tandasnya.

Manfaat Yang Asna Dapatkan Saat Menjalani Study Abroard 

Banyak manfat langsung yang dia dapat dengan berkuliah di luar negeri, Terutama adalah pemhaman perbedaan kebudayaan antara papua khusus nya dan Indonesia pada umumnya dengan Australia. 

“Dengan memahami kebudayaan di sana, kita lebih bisa banyak berpikir positif dalam menerima keberagaman karena Australia juga ada banyak orang dari negara – negara lain,” jelas Asna Kristina Krebu

dia juga berpendapat “Saya lebih open minded (berpikiran terbuka) dalam menerima perbedaan dengan setiap orang atau teman – teman di kampus dalam perkuliahan setiap hari. Jadi keberagaman itu justru mengubah pola pikir yang lebih maju”. 

Kata Tina, pengalaman positif itu punya dampak praktis dalam kehidupan sehari-hari di Papua yang kian majemuk.[1] 

Pastikan Perjalananmu Aman dan Lancar dengan Visa Pelajar, WhatsApp Di Sini

Layanan Beasiswa

Baca Juga : Gatot Subroto Awardee LPDP Asal Indonesia Bertemu Dengan Raja Charles III

Itulah informasi profil dari seorang Asna Kristina yang berkesempatan berkuliah di Australia melalui beasiswa otonomi daerah wah pasti sobat Meddy juga pengen kan seperti Kak Asna? Kamu yang pengen study abroad, bisa Meddy bantu disini. Tenang saja kalau kamu masih bingung untuk urus persiapan semua dokumennya, kamu bisa hubungi konsultan Meddy untuk gabung Program Kelas Persiapan Luar Negeri yang Tersebar di 20 Negara, konsultasi beasiswa, Kelas TOEFL IBT & ITPIELTS, dan TOEIC di Mediamaz Scholar. Nggak hanya itu, ada juga pelayanan terbaik lainnya dengan jaminan harga termurah se-Indonesia seperti Jasa Penerjemah TersumpahJasa TranslatorJasa Proofreading, dan Jasa SKCK. Yuk, langsung hubungi kami by WhatsApp atau DM Ke Instagram @Mediamazscholar. Thanks ya Sob!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top