Solusi Lengkap Beasiswa Luar Negeri – Mediamaz Scholar

logo - mediamaz scholar

Mediamaz Scholar

Member Of Mediamaz Group

besiswa-nazihah-turki

Hebat! Ini Perjalanan Nazihah Meraih Beasiswa Pemerintah Turki (YTB)

Nazihah pemilik akun instagram @nazihaheq, berasal dari daerah Cianjur, Indonesia. Nazihah adalah mahasiswa S2 yang meraih Beasiswa Pemerintah Turki (YTB) di salah satu Universitas Turki, Marmara University – Istanbul, dengan Jurusan Religious Education. Berikut perjalanannya dalam mendapatkan beasiswa YTB Turki.

Program Kuliah

Perjalanan Panjang Meraih YTB Turki

Nazihah peraih Beasiswa Pemerintah Turki (YTB) yang terlahir dari keluarga kecil di Cianjur, Kabupaten Jawa Barat, Indonesia dengan julukan kota santri. Perjalanan panjang Nazihah setelah menyelesaikan sekolah menengah, Nazihah melanjutkan studi S1 di UIN Jakarta dengan Program Studi Pendidikan Agama Islam dan menyelesaikannya dengan tepat waktu. Nazihah adalah satu-satunya cucu yang melanjutkan studi S1, dan pada saat melanjutkan studi S1 nya, banyak sekali rintangan yang Nazihah lewati, salah satunya adalah keluarga yang kurang mendukung. Cukup sulit baginya untuk meyakinkan keluarga agar Nazihah melanjutkan studinya di perguruan tinggi, akan tetapi selang beberapa waktu Nazihah berhasil meyakinkan keluarganya.[1]

Perjalanan selanjutnya, setelah penyelesaian studinya, Nazihah mencoba untuk bekerja sebagai Pendidik (Guru). Nazihah bekerja sebagai pengajar private untuk sebuah keluarga Mesir dan Yaman, kemudian ia pun mengajar di Raffles International Christian School, di Madania School, dan terakhir sebelum dinyatakan lulus beasiswanya, ia mengajar di Mumtaza Islamic School.[1]

1. Persiapan Untuk Dokumen Beasiswa YTB Turki

Pertama perjalanan Nazihah pada saat itu, ia mengira bahwa informasi beasiswa itu sulit ditemukan, ia pun berjuang untuk mencari informasi beasiswa dimanapun, dari google, website, dan lain sebagainya. Hingga tiba akhirnya ia mendapat informasi beasiswa atau kuliah di luar negeri dari platform Instagram, dari awal tersebut membuat ia semakin memiliki tekad kuat untuk mencapai cita-citanya untuk kuliah di luar negeri dengan beasiswa. Setelah mendapat informasi beasiswa, Nazihah sangat memperhatikan kelengkapan dokumen-dokumennya.[1]

Menurutnya, untuk memenuhi kelengkapan dokumen untuk mendaftar beasiswa sangat ‘tricky’, Selain harus banyak berhubungan dengan birokrasi, tentunya membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan beberapa dokumen juga harus didapatkan dengan kemampuan yang kita punya. Misalnya bahasa asing, sebut saja yang menjadi persyaratan beasiswa luar negeri adalah Bahasa Inggris.[1] 

2. Mempersiapkan Dokumen-Dokumen

Dalam melengkapi dokumen ini diperlukan kesabaran, kehati-hatian, dan kesiapan. Nazihah mempersiapkan kelengkapan dokumen dan syarat-syarat tertentu selama 2 bulan sebelum pendaftaran beasiswa dibuka. Menurut pengalamannya, “Dokumen tidak begitu saja bisa kita upload. Seperti ijazah, harus kita terjemahkan dengan penerjemah tersumpah ke dalam Bahasa Inggris, Selain itu deskripsi yang kita tuangkan ke dalam aplikasi beasiswa tentang dokumen tersebut harus ditulis dengan menarik.[1]

Perjalanan Selanjutnya, setelah mempersiapkan kelengkapan dokumen dan syarat-syarat ketentuan, Nazihah pada saat itu tidak menyertakan sertifikat Bahasa Turki karena tidak diwajibkan. Jadi ia menyelesaikan pendaftaran beasiswa tanpa ada bekal menguasai Bahasa Turki. Proses pendaftaran selama 1 bulan yaitu Januari-Februari, selama itu juga ia menggunakan waktunya dengan baik. Setelah itu ia menunggu pengumuman lolos berkas, karena disebabkan oleh keadaan pandemi Covid 19, dan tidak ada waktu yang jelas kapan hasil review akan dikirimkan ke email pendaftar.[1]

3. Pengumuman Beasiswa YTB Turki

Dengan hal tersebut membuat ia sangat cemas karena pengumuman tidak kunjung datang, dan pada akhirnya tahun 2021, pengumuman tersebut datang di bulan Agustus, dan ia dinyatakan lulus dokumen. Sebenarnya pada saat itu, Nazihah mencoba beasiswa ini sebanyak 3x. Menurutnya “Kali pertama, saya mendaftar untuk S1, bahkan tidak lolos tahap berkas. Kali kedua saya daftar tahun 2020 untuk S2 lolos sampai tahap dokumen, tapi tidak diundang wawancara. Tahun 2021 saya mendaftar kembali, lolos tahap dokumen.[1]

Kemudian pengumumannya kembali dikirim email tentang undangan wawancara beserta detailnya. Setelah melakukan wawancara dengan Bahasa Inggris saya dinyatakan lulus sampai tahap akhir. Peserta yang lolos dokumen belum tentu diundang untuk wawancara, karena dilakukan evaluasi kembali. Sehingga itu membuat saya khawatir walaupun sudah mendapatkan pengumuman lolos dokumen. Setelah penantian selama kurang lebih 8 bulan, akhirnya saya berangkat ke Turki dan mendapatkan universitas pilihan pertama, yaitu Marmara University di Istanbul”.[1]

4. Kehidupan Nazihah di Turki

Pertama kali ia datang ke Turki, baginya semua terasa terlihat gelap, karena ia  sama sekali tidak bisa berbahasa Turki. Menurutnya, “Bahasa Turki saya dimulai dari 0. Saya tersesat di bandara karena teman satu pesawat melanjutkan penerbangan domestik. Dan saya tidak berbicara Bahasa Turki. Setelah itu, akhirnya saya sampai di asrama. Saya tinggal di asrama, mengalami struggle lainnya karena pada saat pandemi, asrama menjadi sangat ketat terhadap orang baru yang datang. Saya juga mengalami homesick berkali-kali, culture shock, dan tidak nafsu makan karena makanannya sangat jauh berbeda dengan di Indonesia”.

Untuk sekarang ini, ia sedang menjalankan kelas Bahasa Turki, mulai dari Oktober 2021 sampai Juli 2022, kemudian setelah itu ia langsung kuliah di program studi yang ia pilih. Menurutnya, “Belajar Bahasa Turki sulit, karena struktur kalimatnya sangat berbeda jauh dengan Bahasa Indonesia. Saya harus lulus 6 tingkat ujian bahasa. Sampai saat ini saya telah menyelesaikan 2 tingkat. Setelah ujian biasanya saya travel di Istanbul untuk liburan sekedar merefresh pikiran. Beberapa waktu makan makanan Indonesia di restoran Indonesia, karena makanan di asrama tidak seenak makanan Indonesia”.[1]

5. Kehidupan Saat Ini

Dan untuk kehidupan ia saat ini sudah cukup terbiasa dengan menjalankan kehidupannya di Turki dan pada saat ini selain disibukan dengan kelas bahasa di kampus, ia juga bergabung dengan PPI Turki, Perhimpunan Pelajar Indonesia di Turki. Jadi ia tetap melanjutkan kehidupan organisasinya di Turki, karena sejak SMP ia sudah aktif di organisasi dengan begitu ia bertemu banyak pelajar Indonesia, dan ia juga bergabung dengan tim penari Indonesia. Untuk kesibukan lainnya, di hari Sabtu ia berlatih tari tradisional.[1]

Baginya 5 bulan di Turki banyak hal yang sudah ia lakukan, sehingga membuat ia menjadi terbiasa dengan kehidupannya di Turki dan dengan banyaknya aktivitas yang ia lakukan, Nazihah pun harus dapat membagi waktu. Menurutnya, “Mengenyam pendidikan di luar negeri cukup menjadi tantangan besar, selain kuliah dengan Bahasa Turki, persaingan di kelas juga cukup ketat karena dosen yang sangat objektif ingin melihat usaha mahasiswanya dan suasana belajar sangat terlihat, bahkan pada saat musim ujian kebanyakan para pelajar sampai menguninstall sosial medianya”.[1]

6. Motivasi Melanjutkan S2 Menggunakan YTB Turki 

Setelah menyelesaikan pendidikan S1-nya, dan bekerja sebagai Pendidik (Guru), Nazihah memiliki tekad yang besar untuk melanjutkan studi S2. Akan tetapi keluarganya terhalang dengan keadaan ekonominya. Maksud dan tujuan Nazihah untuk melanjutkan studi S2-nya, karena Nazihah berpikir bahwa melanjutkan studi S2 adalah jalan satu-satunya agar bisa memperbaiki ekonomi keluarganya, dan Nazihah pun berpikir untuk melanjutkan S2-nya dengan mendapatkan beasiswa.[1]

Hal lain yang membuat dirinya mempunyai motivasi adalah ridho dan dukungan dari orang tua. Sehingga ia yakin  bahwa dengan adanya sekarang di Turki untuk belajar, maka hal tersebut datang karena ridho dari orang tua. Menurutnya, Turki adalah negara dengan budaya campuran Asia, Timur Tengah, dan Eropa.[1] 

7. Akhir dari Perjalanan

Bagi Nazihah, di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin, karena semuanya ada kehendak Tuhan. Begitupun dengan keinginan yang kita inginkan untuk melanjutkan studi di luar negeri bukanlah hal yang mustahil. Menurutnya, “Selama kamu berusaha maksimal untuk mencapainya, kemudian mintalah ridho kepada orang tua, maka keinginan yang kita inginkan akan didapatkan”. Dari kehidupan Nazihah yang ia lewati, ia juga berbagi kehidupannya di jejaring sosial media. Yuk cek Youtube ataupun Instagram @nazihaheq untuk melihat kehidupan yang ia lewati.

Baca juga: Mengenal Sosok Marina Kusumawardhani, National Best Seller Dan Alumni Harvard University

Layanan Beasiswa

Ingin Mendaptakan Beasiswa Pemerintahan Turki?

Jadi, tenang saja kalau kamu masih bingung untuk urus persiapan semua dokumennya, kamu bisa hubungi konsultan Meddy untuk gabung kelas program kuliah di Turki, konsultasi beasiswa, Kelas TOEFL IBT & ITPIELTS, dan TOEIC di Mediamaz Scholar. Nggak hanya itu, ada juga pelayanan terbaik lainnya dengan jaminan harga termurah se-Indonesia seperti Jasa Penerjemah TersumpahJasa TranslatorJasa Proofreading, dan Jasa SKCK. Yuk, langsung hubungi kami by WhatsApp atau DM Ke Instagram @Mediamazscholar. Thanks ya Sob!

 

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top