Solusi Lengkap Beasiswa Luar Negeri – Mediamaz Scholar

logo - mediamaz scholar

Mediamaz Scholar

Member Of Mediamaz Group

Camilla

Hilangkan Kejenuhan, Camilla Dareen Ke Turki Pakai Beasiswa S2!

Camilla Dareen, Perempuan asal DKI Jakarta yang hobi travelling ini berhasil keluar dari titik jenuhnya, keluar dari zona nyaman yang selama ia jalani. Hingga, ia berhasil meraih beasiswa S2 dan melanjutkan pendidikannya ke Turki dengan jurusan İnstrument Education, di Ankara Müzik ve Güzel Sanatlar Üniversitesi (Ankara Music and Fine Arts). Bagaimana ceritanya? ikuti kisah Camilla Dareen disini![1]

Program Kuliah

Cuplikan Profil ‘Camilla Dareen’ 

Sebelum di titik ini, Tahun 2014 Camila Dareen adalah mahasiswa pendidikan Seni Musik di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung, Jawa Barat. Setelah 4 tahun berkuliah dan lulus di tahun 2018, Ia belum tertarik untuk melanjutkan S2. Ia ingin rehat dan menjalani hidup sebagai seorang pendidik musik serta musisi.[1]

“Akhirnya saya menjalani waktu – waktu dimana saya mempunyai penghasilan dan dapat berpartisipasi dalam dunia kesenian” Ungkap Camilla 

Ia mengajar musik di beberapa yayasan musik di Jakarta dan tergabung dalam orkestra klasik maupun pop pada event musik kala itu. Menurutnya, memang sangat indah rasanya menjalani pekerjaan yang disukai, waktu cepat berjalan dan rasanya semua begitu indah. Tibalah suatu saat, sampai Camilla ada pada titik jenuh.[1]

Saya Ingin belajar lagi dan ingin memulai penelitian serta analisis khususnya dalam bidang musik. Tegas Camilla

Awal Perjalanan Meraih Beasiswa YTB, S2 Di Turki 

Waktu berlalu 2 tahun lamanya, di akhir tahun 2020 Ia kembali mencari bidang yang diminati dan berpeluang beasiswa. Mendapatkan beasiswa merupakan impian seluruh pelajar di dunia. Beasiswa membawa pengalaman dan prospek pendidikan kedepannya yang mengajarkan kita banyak hal, bukan hanya dalam bidang akademik tetapi juga aspek – aspek kehidupan.[1]

Ia harus mengambil keputusan secara realistis, memikirkan peluang yang akan didapat di kemudian hari. Baginya, tidak mungkin bisa Ia lewati sendrian, banyak pihak yang membantunya.[1]

“Setelah melakukan banyak pertimbangan, akhirnya saya mengambil keputusan untuk apply beasiswa ke Turki di awal tahun 2021.” Kenang Camilla 

Beasiswa adalah Salah Satu Mimpi Saya!

Siapa yang akan menolak kesempatan belajar di negeri orang dengan semua biaya yang sudah tercukupi? Tentunya siapapun tidak akan menolak kesempatan ini. Kesempatan mendapatkan beasiswa juga datang dengan tanggung jawab yang besar. Semua konsekuensi harus siap diterima, hidup jauh dari keluarga dan teman, harus keluar dari zona nyaman dan lain – lain.[1]

“Tentunya melanjutkan studi keluar negeri, semua jalur mempunyai tingkat kesulitan yang berbeda. – Tegasnya

Menurut Camilla, sebagai “Scholarship Hunter” Ia memiliki daftar universitas dan negara mana yang paling unggul dalam bidang yang Ia inginkan. Contohnya dalam bidang musik, Camilla sangat ingin melanjutkan pendidikannya di Eropa (Austria, Vienna, etc). Sebagai Sarjana Pendidikan Musik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Ia memahami betul baginya musik adalah suatu budaya, Setiap negara memiliki budaya masing-masing yang tentunya memiliki kelebihan dan tidak bisa dibandingkan dengan negara lainnya karena itu hanya selera masing-masing orang.[1]

Camilla

Sempat Overthinking & Ragu Akan Kemampuannya Sendiri! 

Semua pertanyaan bermunculan dan Ia mulai ragu akan keputusan yang sudah diambil. Ia bertutur bahwa apakah Ia bisa mendapatkan beasiswa dan mampu menjalani hidup di negara orang lain seorang diri? Sebelumnya, Camilla sudah ada pilihan pekerjaan yang berpenghasilan dan Ia harus melepas semua demi satu hal yang belum tentu akan berhasil.[1]

overthinking dan mulai tidak percaya diri.”

Perlahan Tapi Pasti, Begini Proses Pencarian Beasiswa S2 Turki

Di akhir tahun 2020, Ia mencari informasi beasiswa di google, Camilla mulai mengetik di google dengan keyword “beasiswa pascasarjana”. Dirinya memulai penelusuran tersebut, tautan demi tautan ditelusuri dan Ia catat di buku dengan penanya.[1]

“Kala itu saya sangat senang mengetahui masih adanya kemungkinan untuk mendapatkan beasiswa. Dari 3 opsi yang saya dapat, 2 diantaranya memiliki batas waktu hingga 2 minggu dan 1 diantaranya memiliki batas waktu hingga 7 minggu.”

Tentu saja dirinya memaksimalkan peluang yang paling besar. Beasiswa itu adalah Turikye Burslari (Beasiswa YTB, S2).[1]

beasiswa-s2

Turkiye Burslari Scholarship

atau  ini memiliki website sendiri yang melengkapi semuanya di dalam website tersebut. Dimulai dari informasi pribadi, informasi keluarga, latar belakang pendidikan sampai surat rekomendasi. Semua kelengkapan dokumen akan di cek melalui sistem dan jika semua sudah lengkap tinggal duduk manis dan menunggu hasil pengumuman.[1]

Baca Juga: Daftar Beasiswa Exchange Luar Negeri 2022

Dalam waktu 7 minggu dirinya harus melengkapi dokumen yang dibutuhkan. Dalam jenjang S2 ada salah satu persyaratan dimana Ia harus mengisi kolom-kolom pertanyaan yang berbasis penelitian dalam bahasa Inggris. Disini, Ia buang semua keraguan dan mulai menulis semua yang dibutuhkan sesuai kapasitas dirinya.[1]

Penuh Proses Dan Sabar, Ini Tahapan Pendaftaran Beasiswa S2 Turki 

Dalam beasiswa Turkiye Bursları yang Camilla dapatkan, kebetulan ada 2 jenis beasiswa, yaitu beasiswa reguler dan art scholarship. Ia mendaftar art scholarship yang memiliki perbedaan tahapan dengan beasiswa reguler. Diantaranya Tahap:[1]

1. Kelengkapan Dokumen

2. Pengumpulan Portofolio (video)

3. Berangkat ke Negara Tujuan

 Baca Juga: Ikuti Petuah Ayah, Berhasil Jadi Sarjana & Influencer 

Tanggal 20 februari 2021 adalah batas waktu pengumpulan dokumen yang dibutuhkan, kala itu Camilla telah melengkapi dan langsung klik tombol “apply” yang berada pada website beasiswa tersebut.[1]

2 bulan berlalu, belum ada informasi apapun tentang kelanjutan apakah Camilla lolos tahap ke-1 atau tidak. Sampai tiba saatnya di bulan ke-3, ia melihat kembali dokumen yang telah dikirimnya. Ia menyadari adanya kesalahan pas foto yang dilampirkan. Dibagian “terms and condition” foto yang dilampirkan harus jelas dan dalam kurun waktu 3 – 6 bulan.[1]

“Muka saya tidak terlihat dan semuanya hanya bayangan. Saya langsung tidak bisa berpikir jernih dan saya langsung ragu. Saat itu juga saya mulai merencanakan opsi kedua di dalam negeri untuk melanjutkan studi saya.” Kenangnya. 

Sampai di bulan ke-4 pada tanggal 19 Juni 2021 ada email yang menyatakan bahwa nama Camilla Dareen lolos tahap ke-1 dan harus melengkapi persyaratan untuk tahap ke-2. Ia diwajibkan untuk mengirimkan link video permainan alat musik yang ditekuni. Batas waktu pengumpulan sampai 30 juni 2021, hanya diberi 10 hari untuk melengkapi persyaratan ini.[1]

MGU

Telfon Berdering, Bernomor Turki!

23 Juni 2021, pihak beasiswa menelpon Camilla, malam itu sekitar jam 21.30. Seseorang menelpon dengan kode nomor yang berbeda. Setelah dilihat kembali, WOW ini nomor Turki! “Apakah ini sesuai dengan yang saya pikirkan? Apa ini salah sambung?[1]

Ternyata pihak beasiswa ingin memastikan, sudahkah Camilla melihat email yang dikirim dan kapan bisa melengkapi persyaratan tersebut.” Ucap Camilla

Ia bergegas mencari video penampilannya dan mengirimkan malam itu juga. Keesokkan harinya Ia mendapat email balasan dimana Camilla diminta untuk mengirimkan nomor beasiswanya. Email balasan ini membuat dirinya sangat senang. pihak beasiswa memulai email tersebut dengan kata “Dear Student” yang membuat dirinya semakin berfikir “loh kok student? Apa ini benar? Apa Ia sudah diterima?”.[1]

Agustus 2021, tepatnya tanggal 10, Ia mulai resah dan memutuskan untuk mengirim email pada pihak terkait.[1]

“Dan setelah keesokan harinya saya mendapatkan email balasan yang dimulai dengan kata “Dear Candidate”. Seketika hati saya hancur dan sudah tidak ada harapan dalam melanjutkan studi ke luar negeri dengan beasiswa.

3 hari setelah itu, Adzan Isya berkumandang, Ia baru saja akan melaksanakan ibadah dan Ponselnya berbunyi. Ternyata, ada email dari pihak beasiswa yang bertuliskan “congratulation”. Akhirnya penantian yang sangat lama ini terbayarkan, dirinya bisa bernafas lega dan bisa melanjutkan studi dengan beasiswa yang memang diinginkan.[1]

Kehidupan Camilla Dareen Di Turki 

Pertama kali Camilla datang ke Turki, Ia tidak merasakan suatu hal yang sangat mengejutkan. Ia merasa Turki hampir sama dengan Indonesia. Bedanya, negara ini mempunyai 4 musim dan makanan yang sangat berbeda dari Indonesia. Selain itu, semuanya terasa sama dan tidak terlalu berbeda.[1]

1. Udara Kering

Kota Ankara, Turki, butuh effort untuk melawan udara karena disini sangat kering. Berbeda dengan Indonesia yang sangat lembab, udara disini membuat kulit kering dan mudah untuk terluka.[1]

2. Makanan

Seperti yang kita ketahui kalau Indonesia mempunyai banyak jenis makanan. Di Turki, makanan lebih terasa asam dan tidak berbumbu. Ia mencoba buah zaitun dan keju yang umumnya adalah menu makan pagi di Turki. Saat pertama Ia makan, Camilla tidak bisa menerima zaitun tersebut dan lainnya. untuk makanan tertentu, disini banyak menggunakan yoghurt yang dicampur dengan makanan utama.[1]

3. Ciri Khas Orang Turki

Di Turki, terlihat hampir semua orang tidak suka untuk membuang waktunya. Segala hal harus digunakan secara efisien. Contohnya dalam hal berjalan kaki, hampir semua orang disini sangat cepat jika berjalan.[1]

4. Bahasa

Begitupun dengan persoalan bahasa, dimana hari pertama Camilla di Turki dibantu dengan google translate. Keberaniannya, mulai Ia coba dengan bertanya ke penduduk setempat, karena disini tidak banyak orang yang mengerti bahasa Inggris.[1]

Baca juga: Eksklusif! Rasakan Langsung 5 Tempat Wisata Bersejarah Di Turki

Cara Camilla Menghadapi Learning Culture yang Berbeda Di Turki 

Selama 6 bulan Camilla di Turki, Ia sangat merasa perbedaan lingkungan belajar dan sistem pendidikan di Turki. Di sana, lingkungan belajarnya sangat kompetitif dimana hampir setiap mahasiswa menggunakan waktunya untuk belajar tetapi tidak banyak juga yang tidak terlalu peduli. Tetapi lingkungan belajar disini sangat disiplin baik dari gurunya maupun sesama mahasiswa.[1]

Camilla

Motivasi Seorang Camilla Dareen 

Menurutnya, mendapatkan beasiswa memang seperti mencari jarum di tumpukan jerami. Jangan mudah menyerah karena banyak peluang yang tersedia. Cari peluang tersebut dan maksimalkan hal yang bisa kita lakukan. Mulai dari mencari informasi tentang peluangnya, mencari informasi tentang negara yang dituju dan memaksimalkan semua hal yang bisa dilakukan.[1]

“Dibalik semua keinginan dan usaha, pasti selalu ada jalan. Tentunya semua tidak akan datang dengan mudahnya, semua butuh usaha dan yang terpenting adalah doa. Jika kita sudah melakukan semua itu, cepat atau lambat semua akan terwujud.” Ucap Camilla 

Semua perjalanan hidup telah diatur oleh Tuhan Yang Maha Esa, yang dapat kita lakukan hanya berusaha dan memanfaatkan semua yang ada. Ingat, perjalanan hidup setiap orang berbeda, memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kesuksesan tidak akan bisa didapat dengan mudah, butuh usaha.[1]

“Tentunya kalian bisa bertanya tentang kehidupan saya di Turki melalui instagram @dareenbaraba ya”

Layanan Beasiswa

Ucapan Terima kasih 

Untuk kalian yang ingin melanjutkan studi keluar negeri. Informasi langsung bisa kamu dapatkan dari penerima beasiswa yang mengalami bagaimana rasanya hidup di luar dan mengalami perbedaan sistem belajar serta kehidupan terutama di Turki. Kalau kamu masih bingung untuk urus persiapan semua dokumennya, kamu bisa hubungi konsultan Meddy untuk gabung Program Kelas Persiapan Luar Negeri yang Tersebar di 20 Negara, konsultasi beasiswa, Kelas TOEFL IBT & ITPIELTS, dan TOEIC di Mediamaz Scholar. Nggak hanya itu, ada juga pelayanan terbaik lainnya dengan jaminan harga termurah se-Indonesia seperti Jasa Penerjemah TersumpahJasa TranslatorJasa Proofreading, dan Jasa SKCK. Yuk, langsung hubungi kami by WhatsApp atau DM Ke Instagram @Mediamazscholar. Thanks ya Sob!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top