Solusi Lengkap Beasiswa Luar Negeri – Mediamaz Scholar

logo - mediamaz scholar

Mediamaz Scholar

Member Of Mediamaz Group

Journaling dan Kesehatan Mental

Hubungan Positif Antara Journaling dan Kesehatan Mental

Halo Sobat Meddy! Kebiasaan menulis buku harian atau biasa yang disebut dengan journaling bisa digunakan sebagai media untuk menumpahkan segala keluh kesah dan perasaan apapun itu yang sedang dirasakan.[1] 

Kebiasaan tersebut bisa menjadi alat untuk memproses emosi dengan cara yang jauh lebih positif.[1]  

Kamu bisa menuliskan apapun yang kalian rasa mengganjal di perasaan bahkan bisa seolah sedang berdialog dengan diri sendiri.[1] 

Mudah dan Fleksibel Konsultasi Beasiswa Luar Negeri, WhatsApp Di Sini

Selain menuliskan perasaan yang dirasakan, journaling juga bisa menjadi media untuk menuliskan rencana-rencana hidup kedepan, goals yang ingin dicapai, progress atau bahkan tulisan seperti puisi atau karya tulis lainnya.[1] 

Mungkin dulu kita terbiasa dengan kata diary, merujuk pada kegiatan menulis ini, lantas apa benar dengan journaling, hanya menulis-nulis apapun kesehatan mental kita bisa terjaga?[1] 

Kalau mencurahkan isi hati kepada seseorang yang dipercaya sulit untuk dilakukan, maka cara alternatif adalah dengan melakukan journaling.[1] 

Apa itu Kegiatan Journaling? 

Journaling dan Kesehatan Mental
Source : Google Image

Journaling juga dapat disebut sebagai sebuah teknik untuk mengelola emosi negatif secara baik. Sederhananya, journaling dapat diibaratkan dengan kamu mencurahkan isi hati dan pikiran secara bebas ke dalam sebuah buku dalam bentuk tulisan, sehingga kamu merasakan pikiran yang plong dan tenang.[1] 

Disebutkan juga dalam penelitian lain bahwa melakukan journaling, otak kiri kita yang cenderung rasional dan analitis akan sibuk berpikir dan di waktu yang sama, otak kanan kita yang cenderung kreatif, sensitif, dan intuitif, juga akan tetap aktif ‘bermain’ dan ‘berkelana’.[1] 

Program Kuliah

Nyaman Study Abroad dengan Visa Pelajar, WhatsApp Di Sini

Sehingga hal tersebut dapat membantu menghilangkan hambatan mental pada diri kita. Hal ini juga memungkinkan kita menggunakan lebih banyak kekuatan otak untuk lebih memahami diri kita sendiri dan dunia di sekitar kita.[1] 

Jenis Jenis Journaling

Menulis tentang perasaan bisa meningkatkan suasana hati dan memberikan rasa tenang. Kamu jadi bisa berpikir secara teratur dan membuat beban terasa menjadi lebih ringan.[1] 

Dalam proses menulis jurnal, kamu juga akan mampu untuk jujur dan lebih terbuka terhadap diri sendiri, tentu saja hal ini dikarenakan kamu tidak akan merasa dihakimi ketika menunjukkan sisi diri kamu yang rapuh. Kalau kata orang-orang mah, “You won’t judge yourself.”[1] 

Mimpimu adalah Meraih Beasiswa? Hubungi Meddy Sekarang Melalui WhatsApp untuk Mendapatkan Mentorship Terbaik!

Journaling sebagai media untuk mengekspresikan diri juga tidak mengenal benar atau salah. Setiap orang memiliki caranya sendiri dalam melakukan journaling, sehingga kamu bisa menyesuaikan kembali dengan kebutuhan maupun preferensi.[1]  

Sebelum kita mengetahui manfaat dari journaling, ada baiknya kita mengenal beberapa jenis journaling yang bisa kamu pelajari:[1] 

1. Gratitude Journal

Gratitude journal bisa dilakukan dengan cara menuliskan 3 hal atau lebih kejadian apa pun yang bisa membuat kita bersyukur dalam satu hari tersebut.[1] 

Gratitude journal bertujuan agar kita bisa lebih fokus terhadap apa yang sudah dimiliki sekarang. Oleh karena itu, kalau kamu sedih di kemudian hari, kamu bisa kembali membuka jurnal ini dan mengingat kembali hal baik yang bisa disyukuri dalam hidup.[1] 

2. Emotional Release Journal

Dalam emotional release journal kita dapat menuliskan respon emosional kita terhadap suatu kejadian yang telah terjadi sepanjang hari tersebut.[1] 

Hal ini tentunya bertujuan untuk mengelola stres dan memproses apa yang dirasakan, lebih bisa mengeksplorasi perasaan positif, dan bisa mengatur perasaan negatif sehingga kamu bisa menemukan solusi atas apa yang terjadi.[1] 

3. Bullet Journal

Bullet journal cocok buat kamu yang mungkin ingin menggunakan jurnal untuk menuliskan apa yang harus dilakukan dalam hari itu.[1] 

Contohnya seperti apa saja goals yang akan dikejar, memori apa yang tidak ingin dilupakan, dan lain-lain. Tujuan dari bullet journal adalah untuk membantu menata pikiran kamu dan membuat hidup lebih terorganisir.[1] 

Manfaat Journaling untuk Kesehatan Mental 

Dikutip dari Psychology Today, kegiatan journaling yang dilakukan secara rutin bisa menjadi sarana self healing atau metode penyembuhan diri dari segala macam perasaan dan emosi yang kita rasakan.[1] 

Buat kamu yang mau dibantu Meddy urus penerjemah dokumen tersumpah, bisa langsung hubungi WhatsApp

Bahkan journaling juga bisa membantu kamu untuk meminimalisasi gejala stres dan kelelahan mental. Selain kelebihan yang sudah disebutkan di atas tadi, dikutip dari berbagai sumber, berikut beberapa manfaat yang bisa diperoleh dari melakukan journaling: [1] 

1. Mengurai Pikiran Negatif dan Pemecah Masalah

Dengan menulis jurnal, kita dapat mengurai emosi dan pikiran negatif yang mengganggu keseharian hidup kamu.[1] 

Hal ini bisa dilakukan dengan menuliskan apa yang dirasakan, penyebab rasa emosi negatif yang hadir dalam diri, dan solusi untuk menyudahi perasaan itu dengan cara kita sendiri.[1] 

Hal ini sangat membantu kamu di saat belum bisa berjumpa teman curhat atau sedang tidak mau bercerita kepada orang lain.[1] 

2. Mengurangi Stres

Dengan menuangkan perasaan dan pikiran negatif yang mengganggu keseharian melalui jurnal, hal ini dapat mengurangi stres karena kita dapat menuliskan pemicu dari stres yang dirasakan.[1] 

Selain itu, dengan melakukan journaling kita juga bisa bercerita dengan diri sendiri sepuasnya seperti kita sedang berbicara dengan orang lain. Poin lebihnya juga, kita jadi bisa mengenal diri sendiri lebih dalam.[1] 

3. Mengurangi Kecemasan

Dikutip dari Journal of Management Education, journaling terbukti membantu seseorang untuk mengurangi kecemasan.[1] 

Penelitian lain pada tahun 2018 lalu juga menemukan fakta yang sama, sekelompok orang yang memiliki gejala kecemasan diminta untuk melakukan journaling dan menceritakan pengalaman traumatis nya ke dalam tulisan setiap 15  20 menit sekali. Hasilnya menunjukkan, kecemasan mereka menurun dalam waktu satu bulan.[1] 

4. Lebih Banyak Bersyukur

Sudah menjadi kewajiban manusia untuk selalu bersyukur. Tapi terkadang, kita terlalu sibuk dan lupa caranya untuk bersyukur. [1] 

Dikutip dari American Psychologist, journaling dapat membuat seseorang menjadi lebih ramah, lebih terbuka, dan cenderung lebih mudah terlibat dalam perilaku prososial yang dapat meningkatkan dan memperluas jaringan dukungan sosial.[1] 

Selain itu, journaling juga meningkatkan kepekaan terhadap semua yang harus disyukuri.[1] 

5. Mengoptimalkan Fungsi Otak

Rutin melakukan journaling juga bisa membantu mengoptimalkan fungsi otak. Dikutip dari Intermountain Healthcare, aktivitas journaling juga bisa mempertajam daya ingat dan pemahaman terhadap sesuatu. [1] 

Secara tidak langsung, hal tersebut akan berdampak positif pada proses kognitif yang terjadi dalam otak.[1] 

Journaling memang terlihat sederhana, tapi nyatanya tidak semua orang bisa melakukan journaling dengan mudah. Masih banyak orang yang bingung bagaimana cara untuk memulai journaling.[1] 

Harus diperhatikan, kunci dari journaling adalah kebebasan. Jadi, jangan takut untuk berekspresi. Tidak sedikit orang mengalami gangguan mental skala ringan karena memendam isi pikiran dalam otak, sehingga tidak tersalurkan dengan baik.[1]  

Kondisi ini dikhawatirkan bisa menimbulkan berbagai penyakit mental dan pikiran serta menjadi beban pikiran secara berlarut-larut. Wujudkan segera perasaan dan ekspresi kamu dalam journaling.[1] 

Jangan takut apapun yang kamu tulis dalam buku jurnal, karena tidak ada seseorang pun yang tahu. Kalau kamu ingin meningkatkan kesehatan fisik dan mental dengan cara yang murah dan gratis, maka journaling adalah pilihan yang tepat.[1] 

Buat kamu yang mau dibantu Meddy urus penerjemah dokumen tersumpah, bisa langsung hubungi WhatsApp

Layanan Beasiswa

Baca Juga : Berikut Level & Biaya yang Akan Kamu Keluarkan Untuk Ikuti JLPT Test Sebelum Kerja di Jepang

Itulah informasi mengenai hubungan antara journaling dengan kesehatan mental, Journaling sendiri adalah kebiasaan mengisi buku harian atau jurnal yang digunakan untuk menumpahkan berbagai pikiran dan emosi yang dirasakan. Tenang saja kalau kamu masih bingung untuk urus persiapan semua dokumennya, kamu bisa hubungi konsultan Meddy untuk gabung Program Kelas Persiapan Luar Negeri yang Tersebar di 20 Negara, konsultasi beasiswa, Kelas TOEFL IBT & ITPIELTS, dan TOEIC di Mediamaz Scholar. Nggak hanya itu, ada juga pelayanan terbaik lainnya dengan jaminan harga termurah se-Indonesia seperti Jasa Penerjemah TersumpahJasa TranslatorJasa Proofreading, dan Jasa SKCK. Yuk, langsung hubungi kami by WhatsApp atau DM Ke Instagram @Mediamazscholar. Thanks ya Sob!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top