Rasa persaudaraan sebangsa menciptakan kenyamanan komunikasi, menguatkan jiwa nasionalisme dan merasa aman ketika disana. Begitupun perasaan mahasiswa dari Indonesia yang berada di Negara Turki. Di Negara Turki ada beberapa perwakilan komunitas di Turki, untuk warga Negara Indonesia yang kuliah di Turki. Berikut adalah komunitas yang bisa Sobat Meddy ikuti ketika sedang menjalankan studi dan kehidupan di Turki.[1]
Rekomendasi Berbagai Perwakilan Mahasiswa Indonesia di Turki
Berikut ini beberapa perwakilan mahasiswa Indonesia di Turki. Yuk, disimak!
1. Perwakilan Mahasiswa Indonesia: Persatuan Pelajar Indonesia Turki (PPI Turki)
Pusat Studi PPI Turki adalah platform Turki yang menghimpun pelajar Indonesia di Turki sesuai dengan klaster atau bidang keilmuan. Dengan adanya klaster ini kamu bisa berjejaring, mengenal, berdiskusi, sharing pengetahuan dan informasi dengan teman pelajar yang satu bidang atau pun rumpun ilmu.[1]
Melalui platform ini diharapkan semua Mahasiswa indonesia di Turki bisa mendapatkan komunitas belajar dan mengembangkan diri sesuai klaster atau bidang keilmuan masing-masing sehingga bisa saling mengenal, berdiskusi dan sharing pengetahuan dan informasi dengan teman pelajar atau mahasiswa yang satu bidang ataupun rumpun ilmu.
Pusat Studi Turki merupakan platform keilmuan yang dibuat pada tahun 2020 yang berada di dalam naungan PPI Turki sekaligus merupakan sebuah wadah pengembangan diri berbasis keilmuan. Pembentukan Pusat Studi Turki diharapkan dapat menciptakan jaringan keilmuan di antara pelajar Indonesia di Turki. Pusat Studi Turki dapat dikatakan sebagai pengklasteran keilmuan, terdiri atas mentor dan anggota yang memiliki kesamaan rumpun ilmu yang kemudian melaksanakan berbagai kegiatan-kegiatan berbasis keilmuan baik secara privat maupun publik.[1]
Sejarah Pendirian PPI
Perhimpunan Pelajar Indonesia didirikan di Konferensi Internasional Pelajar Indonesia (KIPI) yang diadakan di kampus Universitas New South Wales (UNSW), Sydney, Australia pada tanggal 9 September 2007. Saat itu belum ada koordinator secara perorangan, namun acara ini menjadi cikal bakal PPI menjadi mendunia. Embrio utamanya adalah acara yang diselenggarakan oleh Pengurus Pusat Persatuan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) periode 2006-2008 yang mengangkat tema “Membangun Daya Saing Bangsa: Pulang atau Mengabdi dari Jauh”. Dibuka oleh Menpora Adhyaksa Dault dan ditutup oleh Menteri Lingkungan Hidup, Rachmat Witoelar.[1]
Setelah itu, Simposium PPI Dunia diadakan di Malaysia pada Februari 2012. Saat itu disepakati untuk pembagian wilayah per kawasan yaitu Asia-Oceania, Amerika-Eropa, dan Timur tengah-Afrika. Latar belakang pembagian wilayah tersebut diantaranya adalah banyaknya PPI Negara yg memiliki keterbatasan untuk hadir di simposium maka dengan ada koordinator kawasan bisa membawa aspirasi PPI Negara yang berhalangan hadir, sinergi PPI sekawasan dalam kegiatan dan gerakkan karena daerah yang berdekatan, culture pendidikan yang berbeda antar kawasan, membantu kawan-kawan PPI yang tidak ada PPI negara atau yang belum terbentuk untuk dibentuk ke level Negara, dan meningkatkan daya tawar dan peran PPI Negara kawasan.[1]
2. Ikatan Keluarga Pondok Modern Gontor di Turki, Perwakilan Para Alumni Gontor
Tidak jauh berbeda dengan PPI, IKPM Gontor hampir dapat dipastikan hadir di semua negara tempat alumni Pondok Gontor tersebar. Didirikan pada tahun 2012, beranggotakan 10 orang dan saat ini memiliki hampir 100 anggota IKPM Gontor di berbagai bagian di daerah Turki.Kegiatan IKPM Gontor tidak jauh berbeda dengan kegiatan komunitas mahasiswa Indonesia di Turki pada umumnya. Ada diskusi keilmuan rutin, Pengajian, pertemuan dengan Ustadz Gontor, dan talk show dengan staf narasumber yang berkualitas. Selain itu, mereka juga mendukung lulusan Gontor yang ingin melanjutkan pendidikan di Turki. Oleh karena itu, lulusan Gontor yang ingin kuliah di Turki bisa langsung mengecek website ini (https://ikpmturki.org/page/2).[1]
Sejarah Perwakilan IKPM Turki
IKPM Turki didirikan oleh Deden Mauli Darajat, beliau berencana mendirikan IKPM di Turki setelah mendapatkan beasiswa pemerintah Turki yang diumumkan pada awal Oktober 2009, saudara Christian Kuswibowo juga, diangkat sebagai Dewan Pendiri IKPM Turki setelah mendapatkan beasiswa Turki. Namun, di tahun pertama di Turki mereka terlena dengan kegiatan bersama pelajar Indonesia yang mereka bangun bersama yaitu Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Turki.[1]
Pada saat itu Deden Mauli Darajat menjabat sebagai Dewan Penasehat PPI Turki, sementara Christian sebagai Ketua Departemen Komunikasi dan Informasi PPI Turki. Di Tahun 2011-2012, alumni Gontor di Turki pun bertambah banyak mencapai 11 orang, dan pada awal Mei 2012 Deden Mauli Darajat mengadakan pertemuan dengan Ustadz Akrim dan mendapat respon positif sehingga ini menjadi awal berdirinya IKPM Turki, dan pada tanggal 17 Juni 2012, IKPM Gontor pun mulai tersebar di Turki, dan juga terbentuknya ketua IKPM Turki setelah bermusyawarah, yang terpilih menjadi ketua IKPM Turki ialah Abdul Aziz, terpilih secara musyawarah mufakat.[1]
3. Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama di Turki (PCINU)
Sobat Meddy perlu tau nih, 2 organisasi agama terbesar di Indonesia memiliki andil dan sumbangsih terhadap warganya yang melanjutkan pendidikan di luar negeri. Salah satunya adalah Nahdlatul Ulama (NU) yang memiliki organisasi PCINU di Turki.
Kegiatan keagamaan sentiasa disambut hangat oleh masyarakat Indonesia di Turki. Kultur budaya dalam beragama yang tentu berbeda dengan masyarakat Turki kebanyakan. Hal ini disadari oleh PCINU dan pengurus mulai mengadakan kegiatan keagamaan dengan budaya Indonesia. Selain itu, acara-acara keagamaan seperti peringatan Isra Miraj, Ied Fitri dan lain sebagainya juga rutin diadakan secara meriah.[1]
4. Ikatan Mahasiswa Daerah
Ditengah hiruk pikuk masyarakat asing di sekitar kita, tentu kawan-kawan yang merantau akan merasa kangen untuk berbahasa seperti bahasa lahir kita, atau makan makanan khas daerah masing-masing. Sebab kerinduan itulah, banyak ikatan mahasiswa daerah yang terbentuk, mulai dari Sabang hingga Merauke. Tak jarang bila bertemu, bahasa daerahlah yang digunakan, sehingga rasa rindu akan kampung halaman sedikit terobati.[1]
Komunitas mahasiswa Indonesia di Turki juga berasal dari daerah, biasanya didaulat menjadi satu provinsi. Seperti Ikatan Mahasiswa Aceh di Turki atau Himpunan Masyarakat Madura. Kegiatan yang diadakan juga seringkali melibatkan pemerintah daerah dalam kerjasamanya. Jangan dikira sebatas kumpul-kumpul dan makan-makan lalu selesai ya. Berbagai ikatan mahasiswa daerah ini juga seringkali pulang kampung bersama dan menjaga silaturahmi mereka utuh sampai ke tanah air.[1]
5. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM)
Perlu Sobat Meddy ketahui nih, bukan hanya PCINU di Nahdlatul Ulama. Muhammadiyah pun sebagai organisasi keagamaan terbesar kedua, memiliki organisasi kepemudaan bernama Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Tentu saja kegiatan keagamaan yang berlangsung hampir sama.[1]
Hal ini juga memudahkan masyarakat Indonesia yang tinggal di luar negeri, dimana kegiatan keagamaan tidak dapat dipusatkan. Berbagai organisasi kemahasiswaan yang membentuk kegiatan keagamaan dan diskusi ilmiah memungkinkan mahasiswa untuk terbuka dan bebas memilih. IMM adalah salah satu tempat dimana payung organisasi diterima secara luas. Sebab, Muhammadiyah sudah terkenal dengan kemajuan pendidikannya di Indonesia.[1]
Baca juga: 5 Rekomendasi Tempat Wisata di Turki, Tempat Wisatanya Bersejarah?
Bagaimana, apakah Meddy sudah bisa membantu?
Jadi, tenang saja kalau kamu masih bingung untuk urus persiapan semua dokumennya, kamu bisa hubungi konsultan Meddy untuk gabung kelas program kuliah Turki, konsultasi beasiswa, Kelas TOEFL IBT & ITP, IELTS, dan TOEIC di Mediamaz Scholar. Nggak hanya itu, ada juga pelayanan terbaik lainnya dengan jaminan harga termurah se-Indonesia seperti Jasa Penerjemah Tersumpah, Jasa Translator, Jasa Proofreading, dan Jasa SKCK. Yuk, langsung hubungi kami by WhatsApp atau DM Ke Instagram @Mediamazscholar. Thanks ya Sob!