leiden-university

Intip Keseruan Perjalanan Mandiri Anne Berkuliah Di Universitas Leiden

Anne Maria Anggraeni, atau perempuan yang akrab disapa ‘Anne’ berasal dari Kota Tangerang Selatan, yang saat ini sedang menempuh pendidikan Bachelor of Security Studies di Universitas Leiden melalui jalur mandiri. Bagaimana keseruan perjalanan Anne berkuliah di Negeri Kincir Angin tersebut?[1]

Program Kuliah

Sekilas Mengenal Profile Anne, Mahasiswa Universitas Leiden 

Sobat Meddy, Anne merupakan mahasiswa semester 4 yang sedang menempuh pendidikan S1 di Belanda dengan program  Bachelor of Security Studies atau diartikan sebagai program studi S1 Jurusan Keamanan. Anne termasuk yang mendapatkan privilege dari Tuhan, bahwa Anne telah melalui pendidikan yang rata-rata berlatar belakang internasional. Artinya Anne berada di keluarga yang terbilang mampu untuk untuk belajar di sekolah dengan akreditasi yang baik.[1]

universitas-leiden
By Instagram

Menjelang SMA, “Aku diberi anugerah untuk bersekolah di Sekolah Internasional yang menjalani kurikulum International Baccalaureate (IB)” imbuhnya. Anne merupakan siswa yang aktif ekstrakurikuler, di Masa Putih Abu-Abu Anne disibukkan oleh tugas dan proyek sekolah, serta kegiatan lain seperti badminton, dance dan music yang termasuk hobinya. Berdasarkan tuturannya, setiap murid yang lulus kurikulum ini diberikan IB Diploma. Karena IB Diploma inilah pintu kesempatan Anne untuk kuliah di luar negeri bisa terbuka sedikit lebih lebar.[1] 

Kemauan dan Usaha Anne Untuk Berkuliah Di Leiden University 

Atas keinginan Anne yang ingin mendapat pendidikan terbaik serta jurusan yang dicita-citakan, sejak masa SMA Anne sudah berambisi dan bertekad untuk kuliah di luar negeri. Anne mempertimbangkan beberapa Universitas terkemuka di Indonesia, menurutnya punya kesempatan yang lebih untuk dapat belajar di luar negeri membuka lebih banyak pilihan bagi Anne. Disamping itu “Karena Aku sudah diterima di sekolah internasional, Orang Tua ku juga berharap bisa mendapat kesempatan untuk berkuliah di Luar Negeri.” Ujarnya.[1] 

Baca Juga: Universitas Leiden, Kampus Terbaik dan Tertua di Belanda

1. Termotivasi oleh Papanya

Dari tuturannya, Anne mengatakan bahwa mulai memasuki kelas 1 dan 2 SMA termotivasi karena Papanya sering membawa ke International Education Expo atau sering dikenal dengan sebutan pameran pendidikan internasional. “Di sini aku dapat menemukan berbagai universitas terkemuka dari mancanegara” katanya.[1] 

2. Edu Expo yang Mendorong Anne

Berawal dari kesempatan mengunjungi Edu Expo tersebut, Anne membuat list Universitas dan Jurusan yang ingin dituju. Meskipun begitu, semua universitas ini mempunyai passing gradenya masing-masing, Oleh karenanya Anne belajar dengan giat selama SMA dengan goals untuk mempertahankan nilai agar tidak turun dibawah rata-rata.[1]

Pengujung 2019, Anne memilih Psychology di Belanda

Desember 2019, Anne sudah mantap dalam memilih yaitu Psychology di Belanda, langsung mendaftarkan diri lewat portal universitas masing-masing. Menurutnya “Cara mendaftar ke universitas ini pun sangat mudah, hanya diperlukan untuk meng-upload transkrip nilai dan Curriculum Vitae.”[1]

Dengan dorongan papanya, Anne juga diminta untuk melihat jurusan lain yang ditawarkan, sehingga ia melihat Universitas Leiden juga menawarkan jurusan baru yaitu Security Studies. Dengan membaca peluang dan pertimbangan yang matang, akhirnya Anne mendaftarkan diri pada jurusan ini.

leiden-university
By Instagram

Semua jurusan yang dipilih adalah program full-english, jadi tidak ada persyaratan bahasa yang diminta kecuali bahasa Inggris. Baginya, persyaratan bahasa Inggris pun bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan karena kelas English A (english as a first language) dalam IB diakui oleh universitas di Belanda. “Maka aku tidak perlu mengikuti ujian TOEFL maupun IELTS untuk memenuhi syarat kemampuan bahasa Inggris.” ucapnya.[1]

Universitas Leiden: Memantapkan Pilihan Diantara Berbagai Pilihan

Universitas-universitas yang ia daftar adalah University of Amsterdam dan Leiden University. Program Psikologi di kedua universitas tersebut adalah program numerus fixus, yang artinya memiliki seat terbatas karena begitu banyak calon mahasiswa yang mendaftar. Ini berarti aku harus mengikuti placement test untuk mengamankan tempat di program tersebut. Dari hasil tes, aku berhasil diterima di International Bachelor of Psychology di Leiden University. Program Security Studies di Leiden University bukan program numerus fixus, sehingga Anne Otomatis sudah diterima bersyarat.[1] 

Selanjutnya, yang menegangkan pada masa ini adalah menunggu hasil akhir nilai IB, yang akan menentukan apakah mendapat diploma atau tidak. “Thankfully, nilai aku mencukupi syarat mendapat diploma sehingga status aku berubah dari conditional admission menjadi unconditional admission di Leiden University.” Tambahnya. Dan step selanjutnya setelah tahap ini yaitu mempersiapkan diri untuk berangkat.[1] 

Anne Maria Anggraeni
By Instagram

Kehidupan Anne di Belanda dan Universitas Leiden 

Kehidupan Anne di Belanda cukup memberatkan. Pertama kali Anne datang di negeri kincir angin ini, ia mendapati culture shock dan mental breakdown. Beberapa minggu pertama setelah Anne belum mempunyai teman di sini dan menjalani karantina selama 2 minggu, Thankfully.[1]

Ternyata ada Teman Gerejanya sempat ia kenal di SMP yang ternyata berada di kota yang sama, sehingga ia mendapat circle pertemanan yang baik. Mendapati lingkungan yang seru dan sangat suportif membuat Anne tambah semangat dalam menjalani hari-hari di negara kincir angin ini. Dan saat ini, Anne tinggal di sebuah housing yang tenants-nya rata-rata dari Indonesia.[1]

Baca juga: Daftar Beasiswa Tanpa Surat Rekomendasi Beasiswa

“Selama hidup di Belanda, aku ikut gabung dan bertemu banyak teman yang berasal dari Indonesia. Hal ini yang membuat aku tidak sendirian di Negeri kincir angin ini.” Tentu, Anne tetap menjadi anak yang aktif dan produktif di berbagai kegiatan. Lambat laun Anne sudah mulai nyaman berada di negeri ini. Saat ini Anne memilih untuk sibuk kuliah, menyelesaikan tugas, dan belajar untuk ujian minggu depan. Ia juga mengikuti kegiatan di luar kampus untuk mengisi waktu luang, seperti olahraga badminton dengan komunitas Indonesia di kota, atau hangout bersama teman-teman dekat di housing.[1]

Menurutnya, untuk mengobati rasa rindu dirumah (Tanah Air), Anne dan teman-teman dekat di housing memasak bersama tiap Jumat malam. Seringnya mereka membuat masakan-masakan Asia yang susah dicari di Belanda. Mereka pergi berbelanja di toko Asia, yang menyediakan berbagai macam bahan masak Asia, termasuk Indonesia. 

beasiswa-belanda
By Pixabay

Perbedaan Sistem Belajar Di Belanda yang Membuat Semakin Bersemangat!

“Ternyata berbeda ya sistem pendidikan di Belanda!” Ucapnya, sistem pendidikan di sana menerapkan manajemen belajar yang baik,  Sehingga, di Leiden University lebih banyak mengandalkan self-study, Dikarenakan personality Anne yang ambisius juga, di universitas ini membuat Anne semakin terus ingin belajar dan didukung dengan lingkungan suportif membuat ingin belajar dan berusaha semakin baik untuk mendapatkan nilai yang diinginkan.[1]  

dosen dan asisten dosen disana mendorong active participation di lecture hall maupun di kelas yang lebih kecil. Para dosen selalu berkata “there are no stupid questions”, sehingga suasana belajar penuh dengan rasa ingin tahu dan willingness to learn. Dikarenakan pandemi ini, ujian-ujian aku dipindahkan medium menjadi online. Kami diperbolehkan membuka catatan, akan tetapi ini tidak membuat ujian kami menjadi lebih mudah. Pertanyaan-pertanyaan di dalam ujian diubah dari knowledge questions menjadi analytical questions yang memerlukan critical thinking.[1]    

Motivasi Anne untuk Kuliah di Luar Negeri 

“Pesan dari aku untuk kamu yang berkeinginan kuliah di luar negeri, usaha itu tidak ada yang instan, kamu pasti bisa mendapatkannya seperti aku sekarang. Pintu kesempatan ke luar negeri itu terbuka bagi siapapun yang berusaha!” Ujarnya. Dari latar belakang sekolah negeri sampai swasta, kita semua mempunyai kesempatan tersebut. Buktinya, banyak teman-teman Anne disana yang sekolah di negeri dan swasta non-internasional.[1]

Menurut Anne, Tipsnya adalah mencari semua kesempatan dan peluang untuk membuka jalan, seperti mengunjungi pameran pendidikan dan searching beasiswa baik dari pemerintah Indonesia maupun luar negeri. Tentunya kuliah di luar negeri itu tidak mudah, tetapi ketekunan kita untuk mengejar impian ini pasti akan ada buah hasilnya. Jika kalian punya pertanyaan tentang kehidupan dan kuliah di Belanda, kalian bisa bertanya langsung ke @_.annmariaa.[1]

Layanan Beasiswa

Pendapat Anne tentang mediamaz scholar

“Aku ingin berterima kasih kepada semua orang, terutama Mediamaz Scholar yang telah memberikan kesempatan dan menjadi wadah untuk berbagi cerita perjalanan kuliah ke luar negeri aku” ucapnya. Terima kasih juga kepada orang tua aku yang  menjadi support system dan memberikan aku kesempatan untuk menempuh pendidikan sejauh ini. Terima kasih juga untuk teman-teman yang sudah membaca perjalanan Anne sampai saat ini.

Jadi, tenang saja kalau kamu masih bingung untuk urus persiapan semua dokumennya, kamu bisa hubungi konsultan Meddy untuk gabung kelas program kuliah ke Belanda, konsultasi beasiswa, Kelas TOEFL IBT & ITPIELTS, dan TOEIC di Mediamaz Scholar. Nggak hanya itu, ada juga pelayanan terbaik lainnya dengan jaminan harga termurah se-Indonesia seperti Jasa Penerjemah TersumpahJasa TranslatorJasa Proofreading, dan Jasa SKCK. Yuk, langsung hubungi kami by WhatsApp atau DM Ke Instagram @Mediamazscholar. Thanks ya Sob!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top