Solusi Lengkap Beasiswa Luar Negeri – Mediamaz Scholar

logo - mediamaz scholar

Mediamaz Scholar

Member Of Mediamaz Group

Ibu Rumah Tangga

Lisa Puspita Sari, Ibu Rumah Tangga Alumni UIN Raden Surakarta Berhasil Mendapat Beasiswa S1

Halo Sobat Meddy, kali ini Meddy akan bercerita tentang seorang Ibu Rumah Tangga yang punya pengalaman inspiratif dalam menempuh pendidikan Sarjana (S1). Sosok perempuan ini akan menginspirasi kita bagaimana Ia struggle dalam menjalani kehidupan antara kesedihan dan keinginan untuk terus bisa mewujudkan mimpi. Ya, sosok Perempuan dan Ibu Rumah Tangga ini bernama Lisa Puspita Sari, berasal dari Bogor, Sarjana (S1) di UIN Raden Mas Said Surakarta. Simak cerita lengkapnya disini ya.[1]

Program Kuliah

Mengenal Profil Lisa, Ibu Rumah Tangga Kekinian & Jago Endorsement

Sobat Meddy, pemilik akun @ukhty.lizza merupakan sosok perempuan dengan latar belakang keluarga yang sederhana. Lisa adalah anak pertama dari 3 bersaudara, Lulusan Sarjana Pendidikan Agama Islam, dengan hobi pencak silat dan memasak.[1]

Lisa Puspita lahir di Sukoharjo, Jawa tengah pada 23 September 1996. Sementara waktu ini Ia adalah Ibu Rumah Tangga karena masih memiliki anak balita dan hamil. Sebelumnya, Ia merupakan pengajar dan berharap suatu nanti Ia dapat meningkatkan skill lagi untuk mengajar dan berkarya kembali.[1]

Ibu Rumah Tangga
By Instagram @ukhty.Lizza

Lika – Liku Perjalanan Ibu Rumah Tangga : Lisa Menempuh Pendidikan Sarjana (S1) 

Menurutnya, lika – liku kehidupan Lisa Puspita Sari dimulai ketika Ia duduk di bangku SMA kelas 3 SMA sampai berhasil menempuh Sarjana. Begitu banyak faktor internal maupun eksternal yang mengiringi perjalanan pendidikannya. Salah satunya Lisa berasal dari keluarga yang tidak mampu dan yang menjadi pedomanku adalah wasiat ayahku.[1]

“Selain itu dari faktor pendukung ialah guru dan keluarga yang membuatku bisa menempuh dititik ini.” Ucap Lisa. 

Alasan & Tekad Lisa Mengambil Langkah Berani untuk Kuliah Meski Tak Mudah

Sebagai jembatan penopang, Salah satunya yang menjadi pedoman Lisa adalah wasiat terakhir dari alm. bapak. Beliau ingin anak-anaknya menjadi orang yang sukses dan berpendidikan tinggi. Beliau tidak mau anak-anaknya seperti orang tuanya yang hanya direndahkan keluarga bahkan orang lain.[1]

“Selain itu, faktor lainnya adalah semua guruku dan wali kelasku memberikan antusias semangatnya untukku agar aku bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yg lebih tinggi”. Ungkap Lisa

Mungkin disaat itu, Lisa yang kini di fase yang sudah melewati hal tersebut pernah berpikir bahwa rasanya mustahil anak buruh bisa kuliah. Badai yang gemuruh menerpa Lisa, hati Lisa tentu hancur, kenyataannya sosok Ayah yang Ia cintai harus pergi meninggalkan dirinya untuk selamanya. Dari teman dan guru Lisa takziah ke rumah hingga tahu bagaimana kondisi rumah yang tak layak huni ini, hanya gubuk kecil dan pintunya terbuat dari plastik kayu.[1]

Ibu Rumah Tangga
By Instagram @ukhty.Lizza

Dari Takziah tersebut, dari pihak sekolah membantu sepenuhnya dengan biaya tunggakan dan berusaha agar dirinya bisa kuliah.[1]

“Masya Allah, saat itu juga ada semangat dalam diriku, yang awalnya lulus SMA ingin bekerja untuk biaya pendidikan adikku. Tetapi takdir berkehendak lain, hikmah dan nikmat dari Allah yang membuat aku untuk punya tekad semangat lagi”. Ungkap Lisa. 

Usaha Lisa Dalam Mencari Info Kampus dan Info Beasiswa 

Lisa menuturkan, awal mulanya ini semua dari guruku, yang memberikan informasi mengenai beasiswa. Seperti biasa, sekolahannya mempunyai predikat terbaik mengenai jalur undangan beasiswa SNMPTN. Jadi, siswa hanya diminta untuk mengumpulkan syarat dan berkas disaat sebelum Ujian Nasional sesuai beasiswa yang diambil. Pihak guru sudah mendaftarkan diri semua siswanya dengan Jalur SNMPTN.[1]

“Alhamdulillah aku lolos dari jalur undangan tanpa tes sama sekali, diterima beasiswa Bidikmisi”. 

Bidikmisi merupakan salah satu beasiswa dari Pemerintah langsung dengan jumlah nominal uang yang banyak dan pastinya gratis biaya kuliah ditambah diberikan uang saku tiap semesternya. Selain itu, perempuan asal Bogor ini juga mendapat beasiswa dari politeknik jalur undangan tanpa tes. Cakupan  Beasiswa tersebut hanya dapat keringanan biaya, Nah kalau ini Ia agak lupa nama jenis beasiswanya.[1]

Ibu Rumah Tangga

Lebih lanjut, Ia juga menuturkan kalau Ia diterima beasiswa Kader Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Pastinya, Lisa meminta restu ibu untuk memilih beasiswa mana yang harus Ia ambil. Atas ridho ibu Ia memilih beasiswa Bidikmisi, yang ternyata mengantarkan dirinya ke perjalanan pendidikan selanjutnya.[1]

Baca Juga: Jehian Sijabat Kakak Jerome Polin Viral Jadi Dosen UI

Awal Perjalanan Lisa Puspita Sari Kuliah di UIN Surakarta 

Saat pertama kali menunggu pengumuman, dirinya hanya meminta do’a ibu, pengasuh panti dan ustadzahku untuk Mendoakan dirinya. Sebagai informasi, kalau Lisa ini tinggal di Panti Asuhan Yatim Muhammadiyah Andong Boyolali, keadaan saat itu Ia tidak memiliki HP dan Laptop. Otomatis  Ia pergi ke warnet terdekat di panti untuk mengetahui hasil pengumuman di sore hari. Waktu itu, usai hafalan Alquran bersama ustadzah dan anak-anak panti lainya.[1]

“Tanpa pikir panjang, aku izin untuk pergi ke warnet sebentar sendiri, saat tiba dan mengetahui hasilnya positif lolos SNMPTN dan Beasiswa Bidik Misi. Aku langsung bergegas mencetak hasilnya dan membayar warnet”. Kenang Lisa

Tanpa disadari Ia langsung lari menuju Panti dan yang aku temui adalah ustadzahku. Hingga aku peluk dan sujud syukur. Menangis dan bahagia sekali, kemudian teman – teman panti lainya dan pengasuh juga ikut bahagia.[1]

Setelah itu, Ia menghubungi ibunya lewat hp pengasuh dan dengan kabar itu, ibu menangis dan bangga sekali. Allah memang merencanakan yang terbaik dan memberikan hikmah dari sebuah kehilangan seorang Ayah. Pasti mendiang Ayahnya juga bahagia melihat anaknya bisa diterima dan dapat beasiswa.[1]

Struggle Lisa Saat Kuliah di UIN Surakarta 

Sebagai Mahasiswa baru di Universitas Islam Negeri, atau yang saat itu dikenal sebagai Institut Agama Islam Negeri Raden Mas Surakarta kemandiriannya terlihat. Kehidupannya pertama kali masuk kampus adalah mengurus berkas yang harus dikumpulkan.  Ia juga mengenang, saat itu Ia melihat ditemani sama orang tua, dirinya hanya sendiri dan bawa berkas tanpa ada teman ataupun orang tua yang menemani.[1]

“Dititik itulah, kemandirian mulai terlihat, ketika terjun di kehidupan perkuliahan”.

Dari dulu hingga saat ini, Lisa adalah tipe tipe anak yang tidak mau banyak nganggurnya, tentunya Ia juga  meluangkan waktu setelah jam kuliah selesai mengikuti organisasi internal dan eksternal di UIN Surakarta. Salah satunya organisasi IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) dan Pencak Silat Tapak Suci. Ia juga merasa sangat sibuk lantaran Ia mengikuti  kejuaraan lomba pencak silat jenjang Mahasiswa mulai dari Nasional maupun Internasional.[1]

Baca Juga: Ada Beasiswa Telkom – U 2023, Anak SMA Merapat

Sosok Ibu Rumah Tangga yang juga saat ini pekerjaannya bisa dibilang sebagai ‘influencer’ dulunya juga sempat mengajar. Ia mengajar di sekolah SD dan mengajar Pondok Tahfidz sekaligus tinggal dipondoknya serta diamanahi untuk mengelolanya. Sampai Ia menikah dan lulus wisuda mengemban banyak amanah. Jadi tujuan Ia kuliah tidak hanya seperti mahasiswa kupu-kupu yang artinya kuliah pulang.[1]

Ia juga beranggapan karena  relasi dan komunitas itu penting untuk meningkatkan skill kita bahkan mempermudah untuk cari pekerjaan. Walaupun selama kuliah berangkat pagi dan pulang malam, belum lagi mengurus santri yang bermasalah dan tugas lainnya. Lelahnya terganti dengan Lillah dan berkah. Wah, beneran produktif sekali ya sosok Lisa Puspita Sari ini.[1]

Ibu Rumah Tangga

Struggle Lisa, Kuliah di UIN Surakarta 

Menurut Lisa, bahwa seseorang ingin sukses dan dihargai semua itu butuh perjuangan dan do’a orang tua. Bahkan selain sibuk dengan kegiatan, untuk menampilkan skill yang Ia punya, Ia mengikuti kejuaraan silat yang sudah Lisa raih Juara 1 dan 2 tingkat nasional dan internasional. Bahkan saat itu mungkin keunikannya Lisa adalah mahasiswa yang bercadar dan pastinya banyak yang bertanya.[1]

Mungkin juga mereka bertanya “kok bisa yah ikut kejuaraan silat. Apalagi menutup aurat dengan pakai cadar ketika lomba apakah tidak terhalang dan lain – lain”. Semestinya tidak sama sekali, karena ini skill yang berbeda. Ia meyakinkan juga untuk mahasiswa seluruh Indonesia yang bercadar mempunyai kesempatan untuk meningkatkan sesuai skillnya.[1]

UIN Surakarta

Alhamdulillah saat itu, banyak relasi teman sampai Sabang sampai Merauke, banyak yg kenal dan dengan kejuaraanku pakai cadar sehingga banyak kampus – kampus lain juga terinspirasi denganku. Selain kegiatan organisasi, komunitas dan pekerjaan, ada kegiatan Bidik Misi per semester. Biasanya Ia gunakan untuk meningkatkan skill seperti membuat jurnal, karya ilmiah dan peningkatan bahasa asing. Biasanya sudah terprogram setiap semester dilakukan di luar kampus sambil wisata.[1]

Jadi, menerima beasiswa tidak pernah ada kegiatan, justru penuh kegiatan yg sudah terprogram dan lebih mengenal jauh teman – teman lainnya.

Motivasi Lisa untuk Berkuliah 

Janji Allah itu Pasti, Tapi Takdir Bisa Kita Ubah Dengan Usaha dan Do’a. Jika kita punya tekad untuk mewujudkan dan merubah, maka kuatkan ibadah dan usaha. Insyaallah Allah mudahkan segalanya dengan sedemikian rupa, Yang paling utama Do’a dan restu orang tua, tanpa restu orang tua, Allah tidak akan memberikan restu untuk kita.[1]

Rasa Terima Kasih Seorang Ibu Rumah Tangga yang Kini Jadi Influencer 

“Sebelumnya aku ucapkan sujud syukur terimakasih untuk Allah dan untuk ibuku yang selama ini menjadi penguatku. Terimakasih untuk diri sendiri yang sudah berjuang sampai titik ini dan terimakasih untuk teman keluarga. Tanpa mereka pun, aku tidak akan bisa berjalan sendiri.” Ungkap Lisa. 

Nah, Demikian cerita dari Lisa Puspita Sari dalam menjalani kehidupan, khususnya dalam menempuh pendidikan Sarjana (S1). Semoga kita semua dapat mengambil pesan yang tersirat dari cerita ini ya. Apa yang Lisa Puspita Sari ini telah lewati.[1]

Layanan Beasiswa

Jadi, Apa yang Bisa Meddy Bantu?

Untuk Sobat Meddy dimanapun berada, dan ingin menginspirasi seperti Lisa Puspita Sari, Kamu bisa lho dengan cara menjadi kreatif dan meneruskan pendidikan setinggi yang kamu mampu. Atau misalnya kamu apply berbagai beasiswa dalam negeri dan beasiswa luar negeri. Nah, Kalau kamu masih bingung untuk urus persiapan semua dokumennya, kamu bisa hubungi konsultan Meddy untuk gabung Program Kelas Persiapan Luar Negeri yang Tersebar di 20 Negara, konsultasi beasiswa, Kelas TOEFL IBT & ITPIELTS, dan TOEIC di Mediamaz Scholar. Nggak hanya itu, ada juga pelayanan terbaik lainnya dengan jaminan harga termurah se-Indonesia seperti Jasa Penerjemah TersumpahJasa TranslatorJasa Proofreading, dan Jasa SKCK. Yuk, langsung hubungi kami by WhatsApp atau DM Ke Instagram @Mediamazscholar. Thanks ya Sob!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top