Hai Sobat Meddy! Siapa sih yang tidak mengenal Google? Perusahaan teknologi multinasional yang terkenal dengan mesin pencarinya, Google Search, dan juga memiliki aplikasi populer seperti Maps, Drive, Translate, Photos, dan Gmail. Namun, tahukah kamu bahwa ada seorang siswa SMK yang berhasil menemukan bug di Google dan menerima hadiah senilai Rp 75 juta rupiah dari raksasa teknologi tersebut.[1]
Kisah Siswa SMK Semarang Menemukan Bug Google
Seorang remaja asal Semarang bernama Abdullah Mudzakir, yang dikenal sebagai seorang bug hunter, berhasil menemukan kerentanan pada sistem Google dan diberi hadiah sebesar USD 5.000 atau sekitar Rp 75 juta atas jasanya tersebut. Mudzakir yang masih berstatus sebagai siswa kelas 12 SMKN 8 Kota Semarang juga mendapatkan kartu Google Bug Hunters karena kemampuannya dalam meretas dan menemukan kerentanan pada sistem Google.[1]
Mudzakir mengaku bahwa ia telah melaporkan bug tersebut sebanyak 5 kali ke Google, tetapi 4 laporan awalnya ditolak karena dianggap tidak valid. Ia berhasil menemukan bug tersebut dengan bantuan temannya yang kelima kalinya. Bug google yang ditemukan oleh Mudzakir diklaim langka, cukup berbahaya, dan sangat rentan. Google mengakui kepentingan dan kebermanfaatan temuannya bagi sistem perusahaan.[1]

Butuh Jasa Penerjemah Tersumpah? WhatsApp Di Sini
Ia menjelaskan bahwa awalnya Google menolak laporannya karena sebelumnya tidak ada laporan serupa, sehingga terjadi perdebatan antara dirinya dan perusahaan.[1]
Jasa Proofreading untuk Jaga Kualitas Dokumen Kamu, WhatsApp Di Sini
Setelah memakan waktu sekitar setengah bulan untuk menjelaskan pada Google terkait bug tersebut, akhirnya pada tahun 2021 lalu laporan tersebut diterima. Bug Hunter merupakan orang yang bekerja untuk mencari bug di sistem komputer atau aplikasi, dan perusahaan seperti Google sering kali mengadakan sayembara bagi para bug hunter untuk menemukan bug dalam sistemnya.[1]
Mau Mentoring Beasiswa Bersama Mentor Berpengalaman? WhatsApp Di Sini
Abdullah Muzakir yang sering mengikuti perlombaan nasional dan internasional juga mencari bug di sistem keamanan Apple, namun belum berhasil menemukannya karena keamanan Apple sulit untuk ditembus. Mudzakir memiliki cita-cita untuk bekerja di perusahaan teknologi raksasa dunia dan mendirikan perusahaan teknologi sendiri. Ia menunjukkan kemampuannya sebagai bug hunter yang mampu menemukan kerentanan pada sistem-sistem besar, dan hal ini bisa menjadi modal untuk mencapai cita-citanya.[1]
Baca Juga: Ini 10 Universitas Tertua di Dunia, Ada Universitas Impianmu?
Membeli Laptop Dengan Cicilan
Abdullah harus melewati berbagai perjuangan dan tantangan sebagai seorang white hat hacker atau bug hunter. Hal tersebut tidaklah mudah, terutama karena ia harus memulainya dengan menggunakan laptop hasil ngutang dari orang tuanya. Namun, meskipun demikian, Abdullah tetap gigih dalam mengejar cita-citanya dan tidak menyerah pada rintangan yang dihadapinya.[1]
Mudah dan Fleksibel Konsultasi Beasiswa Luar Negeri, WhatsApp Di Sini
Siswa SMK yang hoki ini terus belajar dan mengasah keterampilannya dalam bidang keamanan siber, serta terus mencari celah-celah keamanan di berbagai sistem yang ada. Dengan tekad dan semangat yang kuat.[1]
Pastikan Perjalananmu Aman dan Lancar dengan SKCK Luar Negeri, WhatsApp Di Sini
Memulai dengan Belajar Otodidak
Abdullah memperoleh kepiawaiannya di dunia IT dan coding melalui metode otodidak. Meskipun ayahnya seorang guru ngaji dan tilawah, dan ibunya seorang ibu rumah tangga yang menjual keripik kacang hijau atau tumpi, Abdullah berhasil mencapai kemahirannya sendiri.[1]
Setelah menyelesaikan SMP, Abdullah melanjutkan pendidikannya di SMKN 8 Kota Semarang dan memfokuskan pada pengembangan kemampuan codingnya. Awalnya, ia ingin membuat website atau aplikasi, tetapi karena merasa kesulitan, ia memilih menjadi pemburu bug di sistem internet. Kemampuannya sebagai pemburu bug kemudian menarik perhatian sebuah perusahaan. Abdullah berhasil mendapatkan pekerjaan sebagai pencari bug di aplikasi atau sistem.[1]
Nyaman Study Abroad dengan Visa Pelajar, WhatsApp Di Sini

Abdullah Siswa Berprestasi Di sekolahnya
Kepala Sekolah di SMKN 8 Kota Semarang telah mengkonfirmasi pencapaian dan keberhasilan seorang muridnya, Abdullah, dalam bidang cyber security. Ia menegaskan, bahwa Abdullah memang sangat istimewa dan menonjol di bidang tersebut. Dengan bangga, kepala sekolah memastikan bahwa Abdullah adalah seorang yang benar-benar berbakat di bidang cyber security.[1]
10 Universitas di Indonesia yang memiliki Jurusan cyber security
Ada beberapa universitas di Indonesia yang menyediakan program studi Cyber Security yang dapat membantu Sobat Meddy dalam mencapai kesuksesan seperti Abdullah Mudzakir yang berhasil menemukan bug Google dan mendapatkan Rp 75 juta. Berikut adalah beberapa universitas yang menawarkan program studi Cyber Security di Indonesia.[1]
Baca Juga: 10 Universitas Tertua Di Indonesia, Ada Kampus Favorit Kamu?
1. Universitas Bina Nusantara
Binus: Universitas Bina Nusantara menawarkan jurusan cyber security yang menerapkan program pendidikan berbasis proyek. Mahasiswa akan belajar sambil menerapkan ilmu keamanan siber di industri atau lembaga pemerintah.
2. Politeknik Siber dan Sandi Negara (SSN)
Politeknik Siber dan Sandi Negara (SSN): Politeknik SSN memiliki jurusan cyber security yang disebut prodi rekayasa keamanan siber (RKS). Mahasiswa akan lebih banyak belajar melalui praktikum sebanyak 60% dan teori 40%.
3. Universitas Telkom
Telkom University: Telkom University memiliki program studi Cyber Security and Digital Forensic untuk jenjang S2 dan jurusan Teknologi Informasi untuk jenjang S1 yang fokus pada ilmu tentang Internet of Things (IoT) dan cyber security.
4. Institut Teknologi Bandung
ITB: Jurusan Cyber Security ITB tersedia untuk jenjang S2 dan menjadi salah satu pilihan program magister Informatika ITB yang berada di bawah Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI-ITB).
5. Politeknik Negeri Batam
Politeknik Negeri Batam: Lulusan dari Politeknik Negeri Batam akan menjadi sarjana terapan rekayasa keamanan siber yang memiliki keterampilan baik di bidang keamanan siber dan jaringan. Selama menempuh pendidikan di kampus, mahasiswa akan diajarkan arsitektur keamanan, kriptografi terapan, manajemen risiko keamanan siber, dan lain sebagainya.
6. Universitas Surabaya
Universitas Surabaya: Universitas Surabaya menawarkan jurusan network & Cyber Security di kota Surabaya dengan kurikulum yang terbagi ke dalam bidang network infrastructure technology, network security, dan data security.
7. Universitas Tanjungpura
Universitas Tanjungpura: Universitas Tanjungpura membuka jurusan Sistem Komputer di Kalimantan dengan tujuan “Membangun Ekosistem Digital Menuju Universitas Siber.”
8. Politeknik Bhakti Semesta
Politeknik Bhakti Semesta: Politeknik Bhakti Semesta yang berada di kota Salatiga, Jawa Tengah menerima mahasiswa untuk jurusan rekayasa keamanan siber. Lulusannya akan menjadi sarjana terapan yang memiliki keterampilan dalam hal keamanan siber, aplikasi, dan jaringan komputer.
9. Politeknik Piksi Input Serang
Politeknik Piksi Input Serang: Politeknik Piksi Input Serang, Banten juga membuka jurusan cyber security dan menjalin kemitraan dengan banyak lembaga serta mengadakan program sertifikasi untuk meningkatkan kemampuan lulusannya.
10. Politeknik Negeri Cilacap
Politeknik Negeri Cilacap: Politeknik Negeri Cilacap (PNC) membuka jurusan rekayasa keamanan siber dengan jenjang DIV (sarjana terapan). Lulusannya bisa bekerja sebagai cyber security analyst.
Layanan Mediamaz Scholar
Itulah info Abdullah Muzakir, siswa SMK yang berhasil temuka Bug Gooogle. Jadi, tenang saja kalau kamu masih bingung untuk urus persiapan semua dokumennya, kamu bisa hubungi konsultan Meddy untuk gabung kelas program kuliah Selandia Baru, konsultasi beasiswa, Kelas TOEFL IBT & ITP, IELTS, dan TOEIC di Mediamaz Scholar. Nggak hanya itu, ada juga pelayanan terbaik lainnya dengan jaminan harga termurah se-Indonesia seperti Jasa Penerjemah Tersumpah, Jasa Translator, Jasa Proofreading, dan Jasa SKCK. Yuk, langsung hubungi kami by WhatsApp atau DM Ke Instagram @Mediamazscholar. Thanks ya Sob!