Pekerjaan atau lanjut studi ya?

Bimbang Lanjut S2 atau Kerja Dulu? Simak 12 Life Hacknya Disini!

Hai sobat Meddy! Untuk kamu yang telah menyelesaikan pendidikan di jenjang strata satu (S1), mungkin pernah muncul dalam pikiranmu untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Namun, kemudian muncul pertarungan dalam diri. Setelah lulus kuliah, lebih baik lanjut studi S2 atau mencari pengalaman pekerjaan ya?[1] 

Program Kuliah

Lebih Baik Pekerjaan atau Pendidikan Dulu?

Pekerjaan atau Lanjut S2
by unsplash

Jika kamu jenuh dengan dunia kuliah, sebaiknya kamu bekerja terlebih dahulu. Dunia kerja akan menyuguhkan berbagai tantangan yang tidak pernah diajarkan saat kuliah. Misalnya membuat perencanaan proyek, mengatur deadline, kolaborasi antar tim, dan lainnya.

Namun, bagi kamu yang memiliki kemauan untuk mengambil S2, semangatmu patut diacungi jempol lho! Setelah baru saja selesai dengan hiruk-pikuk skripsi, tidak semua orang masih mau melanjutkan pendidikan. Biasanya hal yang membuat orang ingin meneruskan ke jenjang berikutnya adalah dorongan untuk memperdalam ilmu.[1] 

Dengan titel yang lebih tinggi, diharapkan bahwa dengan mengambil studi S2, ia dapat unggul menghadapi persaingan kerja. Dan pilihan ini tentu butuh usaha ekstra, baik itu komitmen, kondisi finansial, dan mental menghadapi seluruh tugas. Intinya, melanjutkan kuliah S2 ataupun langsung bekerja setelah lulus memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Dan tentu harus sesuai dengan kemampuan diri sendiri, jangan sampai memaksakan.[1] 

Baca Juga : Negara Dengan Sistem Pendidikan Terbaik, Apa Saja Kota Pelajar Di Swiss?

Alasan Ambil Pendidikan Pascasarjana untuk Pekerjaan

Menurut U.S. Bureau of Labor Statistics, pada tahun 2022, sekitar 18% semua jenis pekerjaan akan membutuhkan tenaga kerja yang bergelar master atau lulusan S2. Fenomena ini bukanlah hal baru dalam dunia kerja. Beberapa perusahaan pun semakin mempertimbangkan strata pendidikan sebagai salah satu faktor penting untuk mencapai tenaga kerja yang berkualitas. Mengapa demikian? berikut alasannya:[1] 

1. Kemampuan diri

Pekerja yang meraih gelar master, mempunyai pengetahuan tertentu sehingga mereka bisa meningkatkan keahlian dan performa kualitas kerja pada bidang yang sedang ditekuni. Tidak semua yang lanjut S2 harus linier dengan studi sebelumnya. Jika ingin mengambil bidang yang sama dengan pekerjaan, ini pun tidak masalah.[1] 

2. Kemajuan karir

Dilansir dari website blog northeastern.edu, dalam beberapa tahun terakhir, 74% pengusaha mencoba meningkatkan strata pendidikan mereka ke jenjang yang lebih tinggi. Gelar master juga dapat mempermudah transisi posisi ke yang lebih tinggi atau senior. Misal dari posisi staff ke manajerial, guru ke dosen, dan lain sebagainya.[1] 

3. Meningkatkan Penghasilan

Jika kita telusuri data dari Georgetown’s Center on Education of the Workforce, dibawah ini:[1] 

  • Jurusan Health and Medical Preparatory Programs
  • Alumni magister memperoleh peningkatan gaji sebanyak 137% dibanding alumni sarjananya
  • Pegawai lulusan magister berhasil meraih pendapatan pekerjaan sebesar $3,65 juta (Rp.54,2 Milyar) dibanding lulusan sarjananya yang hanya mendapat $2,27 juta (Rp.33,7 Milyar) selama masa karier mereka.

Baca Juga: Kamu Seorang Researcher? Ini Beasiswa PhD Denmark yang Cocok Buat Kamu

Hal yang Harus Dipersiapkan Sebelum Mengambil S2

Selanjutnya, ada beberapa hal yang harus kamu persiapkan sebelum mengambil studi S2.[1] 

  1. Tentukan universitas yang dituju
  2. Pastikan jurusan yang kamu ambil sesuai
  3. Persiapkan mental
  4. Pikirkan tentang finansial
  5. Persiapkan dokumen pendukung (Ijazah & Transkrip)

Tips Memilih Program Pascasarjana (S2)

Nah, sekarang kami punya tips untuk memilih program Pascasarjana (S2) buat sobat semua:

1. Tentukan tujuan pendidikan dan karier

Tips pertama, kamu harus tentukan tujuan pendidikan dan karier masa depan yang akan dijalani. Kemudian, diskusikan dengan tenaga pendidik seperti dosen atau profesor di kampus asal kamu untuk membantu mengambil keputusan.[1] 

2. Tentukan program studi yang akan dipilih

Setelah melakukan diskusi dengan dosen, profesor, atau orang yang lebih berpengalaman, kemudian tentukan program-program studi yang dapat memenuhi tujuan kamu pada poin 1. Lakukan seleksi terhadap perguruan tinggi yang menawarkan bidan dan spesialisasi yang kamu inginkan.Jangan hanya berfokus pada nama besar kampus karena setiap kampus memiliki program unggulannya masing-masing. Penting juga bagi kamu untuk memperhatikan akreditasi dari program yang akan dipilih.[1] 

3. Kumpulkan informasi

Setelah memilih program master yang sesuai dengan tujuan kamu, kemudian telusuri laman resmi atau website perguruan tinggi atau institusi yang dituju. Cari tahu mulai dari sistem pembelajaran, fasilitas kampus, gaya hidup mahasiswa, dan informasi penting lainnya sebagai bahan pertimbangan dalam memilih program master.[1] 

4. Lakukan dari jauh-jauh hari

Saat kamu memutuskan untuk melanjutkan studi apalagi di luar negeri, sebisa mungkin persiapkan diri dari jauh-jauh hari. Apabila kamu ingin mengambil kuliah S2 tahun depan, sebaiknya dari sekarang kamu sudah mulai mencari informasi pendaftaran di kampus serta program yang dituju.[1] 

Baca juga: Jangan Ragu! Ini 7 Alasan Kenapa Kamu Harus Kuliah S2

Layanan Beasiswa

Layanan Mediamaz Scholar

Nah. gimana nih, lulus kuliah S1 mau langsung lanjut S2 atau kerja dulu? Jadi, tenang saja kalau kamu masih bingung untuk urus persiapan semua dokumennya, kamu bisa hubungi konsultan Meddy untuk gabung Program Kelas Persiapan Luar Negeri yang Tersebar di 20 Negara, konsultasi beasiswa, Kelas TOEFL IBT & ITPIELTS, dan TOEIC di Mediamaz Scholar. Nggak hanya itu, ada juga pelayanan terbaik lainnya dengan jaminan harga termurah se-Indonesia seperti Jasa Penerjemah TersumpahJasa TranslatorJasa Proofreading, dan Jasa SKCK. Yuk, langsung hubungi kami by WhatsApp atau DM Ke Instagram @Mediamazscholar. Thanks ya Sob!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *