maneki neko

Maneki Neko, Sejarah Unik dan Asal-Usul Patung Kucing Keberuntungan Feng Shui

Sobat Meddy, pernahkah kamu mendengar tentang Maneki Neko? Patung kucing yang sering dianggap berasal dari Cina ini biasa kamu jumpai di etalase toko atau restoran keturunan Tionghoa. Bentuknya yang lucu dan warna yang menarik membuat patung ini sering dijadikan pajangan. Selain itu, Maneki Neko juga dipercaya membawa keberuntungan bagi yang memajangnya. Namun, tahukah kamu kalau patung kucing ini sebenarnya berasal dari Jepang, bukan Tionghoa? Meddy sudah merangkum beberapa info menarik mengenai Maneki Neko yang sayang untuk kamu lewatkan. Simak info lengkapnya di bawah ini ya![1]

Program Kuliah

Apa Itu Maneki Neko?

Penggemar masakan atau budaya Tionghoa pasti sudah tidak asing dengan miniatur kucing yang dibuat dari porselen atau keramik, yakni Maneki Neko. Biasa dipajang di toko atau restoran, kucing Maneki Neko dipercaya sebagai pembawa hoki atau keberuntungan bagi pemiliknya. Nama Maneki Neko (招き猫) sendiri berarti kucing mengundang dalam bahasa Indonesia.[1]

maneki neko

Seperti yang sudah dibahas di atas, meski sering dijumpai di toko, restoran, atau tempat usaha orang Cina, pajangan berbentuk kucing yang tangannya terangkat ini sebenarnya berasal dari Jepang. Menurut masyarakat Jepang, setidaknya ada dua legenda yang menjadi asal-usul patung kucing hoki ini.[1]

Asal-Usul

Meski sulit menentukan versi paling benar mengenai asal-usul Maneki Neko, masyarakat Jepang tetap percaya pada kedua cerita berikut.[1]

1. Gotoku-ji

Pada suatu hari, menurut legenda, penguasa Domain Hikone yang bernama Ii Naotaka lewat di depan kuil Gotoku-ji. Ia melihat kucing peliharaan biksu di depan gerbang yang seakan memanggilnya masuk ke kuil tersebut.[1]

Tidak lama setelah masuk dan meluruskan kakinya, hujan turun disertai petir. Ii Naotaka yang merasa telah diselamatkan kucing biksu kemudian menyumbangkan uang untuk membangun Gotoku-ji menjadi kuil megah.[1]

Baca Juga: Ini Dia Universitas Terbaik di Jepang

2. Jisho-in

Samurai bernama Ota Dokan suatu hari tersesat di jalan setelah hampir kalah dalam Pertempuran Egotagahara (sekitar 1476-1478). Lalu, secara mendadak muncul seekor kucing yang melambaikan kaki depan di hadapannya.[1]

Kucing tersebut mengajaknya beristirahat di Jisho-in. Setelah mengikuti ajakan itu, kekuatan sang samurai pulih dan ia memenangkan pertempuran.[1]

Sebagai ungkapan terima kasih, Ota Dokan mempersembahkan patung Jizoson berbentuk kucing untuk kucing tersebut.[1]

Meski tidak dapat dipastikan kebenarannya, kedua cerita di atas dipercaya sebagai cikal-bakal patung Maneki Neko hingga saat ini. Menurut sejarah, Maneki Neko pertama kali tercatat dalam buku sejarah Edo pada tahun 1852, yang menyatakan bahwa Maneki Neko mulai dijual di depan kuil Sens-ji, Tokyo di tahun yang sama.[1]

Perbedaan Maneki Neko

Patung kucing hoki yang juga dikenal sebagai patung kucing cina atau patung kucing keberuntungan ini memiliki banyak karakteristik. Tidak hanya jenis-jenisnya, letak tangan, warna, dan barang yang dibawa miniatur patung ini melambangkan banyak hal.[1]

maneki neko

Ciri Khas

Terdapat dua hal yang menjadi ciri khas pajangan kucing Jepang ini, yaitu:[1]

1. Memakai celemek

Celemek yang dipakai terlihat seperti kalung dan lonceng. Hal ini berhubungan dengan sejarah pada zaman Edo Jepang, di mana kucing akan dipakaikan celemek untuk menunjukkan status ekonomi mereka.[1]

2. Menggambarkan Japanese Bobtail

Miniatur kucing Jepang ini selalu berbentuk kucing Japanese Bobtail dengan ekor pendek dan bulat yang dikenal sebagai ras kucing pembawa keberuntungan.[1]

Letak Tangan

Perbedaan letak tangan patung Maneki Neko memiliki fungsi yang berbeda-beda, antara lain:[1]

1. Tangan kanan

Patung kucing dengan tangan kanan terangkat berfungsi mendatangkan banyak uang.[1]

2. Tangan kiri

Dengan tangan kiri terangkat, miniatur kucing Jepang ini dipercaya dapat mendatangkan banyak pelanggan.[1]

3. Kedua tangan

Jika kedua tangan yang terangkat, Maneki Neko diyakini bisa mendatangkan banyak uang dan pelanggan. Namun, bentuk ini jarang dipakai karena mirip gestur menyerah.[1]

Warna Maneki Neko

Perbedaan warna juga mempengaruhi fungsi Maneki Neko, seperti:[1]

1. Putih

Patung berwarna putih diyakini dapat mendatangkan keberuntungan secara keseluruhan.[1]

2. Hitam

Warna hitam berfungsi menangkal kejahatan dan penyakit.[1]

3. Emas

Maneki Neko yang berwarna emas melambangkan kekayaan.[1]

4. Merah

Merah dipercaya dapat memberi kesehatan yang baik.[1]

5. Merah muda

Patung yang berwarna merah muda diyakini dapat mendatangkan jodoh.[1]

Baca Juga: Kota Murah di Jepang

Barang yang Dibawa

Nyatanya, barang yang dibawa patung kucing ini melambangkan berbagai hal, yakni:[1]

1. Koban

Patung yang membawa koban atau koin zaman Edo dipercaya membawa kekayaan.[1]

2. Ikan

Memegang ikan melambangkan pembawa keberuntungan.[1]

3. Kundur

Miniatur pembawa kundur dipercaya dapat mengusir roh jahat.[1]

4. Bola ajaib

Sedangkan membawa bola ajaib diyakini membawa kebijaksanaan.[1]

Beragam Budaya Jepang

Menurut kepercayaan Jepang, kucing merupakan hewan kesayangan dewa matahari atau Dewa Amaterasu. Seseorang yang sengaja membunuh seekor kucing diyakini akan dirundung kesialan akibat amarah dewa selama hidup di dunia.[1]

Karena hal inilah, Jepang sangat menghormati kucing. Tidak hanya menerima keberadaan mereka, masyarakat Jepang juga menunjukkan kasih sayang terhadap kucing dengan menetapkan hari kucing dan membuka pulau kucing.[1]

Hari Kucing

Di Jepang, sejak tahun 1987, hari kucing (Neko no Hi/猫の日) atau Nyan Nyan Nyan Day diperingati setiap tanggal 22 Februari. Dalam merayakan hari kucing, banyak kafe di Jepang yang menyuguhi hidangan-hidangan spesial bertema serba kucing.[1]

Pulau Kucing

Terdapat dua pulau kucing yang sering menjadi destinasi wisata di Jepang, yaitu:[1]

A. Tashirojima

Terletak di daerah Ishinomaki, Prefektur Miyagi, Pulau Tashirojima dikenal sebagai Pulau Kucing karena populasi kucing di sana melebihi manusia. Pulau ini dulunya merupakan pusat pembiakan ulat sutera. Hal ini mengundang banyak hama tikus. Untuk memberantas hama tersebut, kucing-kucing dibawa berpatroli keliling pulau.[1]

maneki neko tashirojima
Kucing di Tashirojima

B. Aoshima

Pulau ini terletak di Prefektur Ehime. Awalnya, para nelayan di Aoshima sering mengeluhkan umpan cacing habis dimangsa tikus. Sama seperti yang terjadi di Tashirojima, warga Aoshima kemudian membawa banyak kucing untuk mengusir hama tikus. Hingga saat ini, populasi kucing masih melebihi manusia di pulau ini.[1]

Rekomendasi Beasiswa Jepang, Negara Asal Maneki Neko

Bagi kamu yang tertarik memperdalam wawasan mengenai Maneki Neko dan beragam budaya Jepang, kamu bisa mencoba tinggal dan melanjutkan pendidikan di negeri sakura ini. Ada banyak universitas dan jurusan yang bisa kamu pilih.[1]

Selain itu, terdapat banyak program beasiswa yang bisa kamu ikuti bagi kamu yang terkendala biaya. Berikut beberapa rekomendasi beasiswa Jepang yang layak kamu coba.[1]

  1. Japan-IMF Scholarship Program for Asia (JISPA) – beasiswa S2
  2. Beasiswa Monbukagakusho/MEXT – beasiswa S1
  3. Beasiswa Mitsui Bussan – beasiswa S1
  4. Beasiswa Ajinomoto – beasiswa S2 dan S3
  5. Beasiswa INPEX – beasiswa S2

Layanan Beasiswa

Jadi, Ada yang Bisa Meddy Bantu?

Itu dia informasi tentang Maneki Neko. Buat sobat Meddy yang mau lanjut kuliah di luar negeri menggunakan beasiswa, lebih baik persiapkan dari sekarang. Supaya persiapan kamu semakin mantap, kamu bisa menghubungi konsultan Meddy untuk gabung Program Kelas Persiapan Luar Negeri yang Tersebar di 20 Negara, konsultasi beasiswa, Kelas TOEFL IBT & ITPIELTS, dan TOEIC di Mediamaz ScholarNggak hanya itu, ada juga pelayanan terbaik lainnya dengan jaminan harga termurah se-Indonesia seperti Jasa Penerjemah TersumpahJasa TranslatorJasa Proofreading, dan Jasa SKCK. Yuk, langsung hubungi kami by WhatsApp atau DM Ke Instagram @Mediamazscholar. Thanks ya Sob!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top