Solusi Lengkap Beasiswa Luar Negeri – Mediamaz Scholar

logo - mediamaz scholar

Mediamaz Scholar

Member Of Mediamaz Group

Manjur! Doa Orang Tua Berhasil Membawa Raysha Terbang Ke Kairo Mesir

Sobat, menempuh pendidikan hingga ke negara orang merupakan dambaan bagi setiap kalangan. Termasuk juga dengan Raysha Aulia. Perempuan cantik yang memiliki nama panjang Raysha Aulia Salsabila ini merupakan seorang mahasiswi di Universitas Al-azhar, Kairo, Mesir dengan Jurusan Bahasa Arab. Bagaimanakah perjalanannya? Simak artikel ini hingga tuntas, ya sobat![1]

Program Kuliah

Mengenal Profil Raysha Aulia, Pelajar yang Berkesempatan Menimba Ilmu di Al Azhar Mesir

Raysha Aulia Salsabila yang kerap dipanggil Raysha ini merupakan mahasiswi asal pontianak, Kalimantan Barat, Indonesia. Pemilik akun instagram @billa.auliaaa tersebut sudah berada di Mesir sejak akhir Januari tahun 2022. Sebelumnya ia sempat mengenyam pendidikan di IIQ Jakarta atau Institut Ilmu Al-quran mengambil jurusan Ilmu Komunikasi Penyiaran Islam selama kurang lebih 3 bulan. Raysha dikenal sebagai sosok yang ceria, inspiratif, taat agama, dan selalu ramah. Walau begitu, ternyata ada suka duka yang Raysha rasakan di balik keberhasilannya terbang ke Kairo, Mesir.[1] 

Sempat Gagal Tes Seleksi, Semangat Raysha Tidak Luntur!

 Seperti sebuah pepatah yang mengatakan ‘Berakit rakit ke hulu, berenang-renang ketepian’ itulah yang dirasakan oleh Raysha. Tekad nya untuk menimba ilmu di negeri orang sebenarnya bukanlah hal yang baru-baru ini ia inginkan. Bahkan sejak ia masih duduk di bangku sekolah menengah atas pun, ia berusaha untuk mengejar mimpi nya itu. Tapi tahukah kamu, Raysha pernah tidak diloloskan oleh kemenag atas pendaftarannya menuju mesir karena pada saat itu ia sedang mengabdikan diri sebagai pengajar di daerah Poso, Sulawesi Tengah.[1]

“Dulu sempat gagal ingin daftar kemenag seleksi ke Mesir, karena saat waktu tes berlangsung saya masih menyelesaikan tahap akhir pengabdian diri mengajar di Poso, Sulawesi Tengah. Saya tidak merasa sedih atau terpukul ketika saya gagal mengikuti seleksi ke Mesir, saya tetap tawakal dan optimis untuk menghadapi ujian dari Allah” Tukasnya. 

Sepulangnya ia dari pengabdiannya di Poso, Sulawesi Tengah ia meminta saran dan arahan kepada kedua orang tuanya mengenai perkuliahan yang nantinya akan dia tempuh. Setelah pembicaraan yang cukup panjang, Raysha memutuskan untuk melanjutkan perkuliahannya di Institut Ilmu Alquran (IIQ) di Tangerang Selatan, Banten. Saat itu ia mengambil jurusan Ilmu Komunikasi Penyiaran Islam. Disebutkan, memang sedari dulu ia sangat menyukai untuk mempelajari ilmu agama islam. 

Baca Juga : Intip Keseruan Perjalanan Mandiri Anne Berkuliah Di Universitas Leiden

Atas Izin Allah, Raysha Meraih Kesempatan Berkuliah di  Al Azhar Kairo, Mesir

Menurutnya, kegagalan itu bukanlah suatu akhir perjalanannya untuk meraih mimpi. Kegagalan yang sempat ia alami saat gagal pada tes seleksi tidak melunturkan semangatnya untuk menekuni pendidikan agama islam. Saat itu, salah seorang teman Raysha memberi sebuah informasi mengenai pendaftaran PUSIBA yang sedang dilangsungkan. Bagi sobat yang tidak tahu apa itu PUSIBA, Pusat Studi Islam dan Bahasa Arab adalah sebuah lembaga pendidikan dibawah naungan Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) di Indonesia, sebagai cabang resmi lembaga pendidikan bahasa arab Markaz Sheikh Zayd li Ta`limil lughah al–Arabiyah li Ghayr al-Nâthiqîn bihâ Al-Azhar yang berpusat di Mesir.[1]

Sang ibu sangat senang ketika mendengarkan kabar tersebut. Segera lah ibunda dari Raysha ini menyarankan untuk mengikuti tes yang diadakan oleh PUSIBA. Walau saat itu Raysha ‘terlanjur’ nyaman dengan pendidikan barunya di IIQ, namun dengan semangat yang membara ia akhirnya menganggukkan perkataan sang ibu.[1]

Menurutnya tindakan yang ia lakukan salah satu etika islam yang selama ini ia pelajari. Yaitu Birrul Walidain. Yang menunjukan tindakan berbakti kepada kedua orang tua. Berbakti kepada orang tua ini hukumnya fardhu ain bagi setiap Muslim, meskipun seandainya kedua orang tuanya adalah non muslim. Baginya, ridho orang tua merupakan ridho Allah juga (Ridhallah fi ridhal waalidi) . Bagi Raysha, apapun yang disarankan oleh orang tua nya adalah hal yang sebaik-baiknya untuk dirinya.[1]

Baca Juga : Hebat! Ini Perjalanan Nazihah Meraih Beasiswa Pemerintah Turki (YTB)

Persiapan Raysha Menempuh Pendidikan di Al azhar Mesir.

Kisah perjuangan seorang Raysha untuk meraih mimpinya tidak berhenti sampai di situ saja. Menjelang kepergiannya menuju negara Seribu Menara tersebut terhalang karena pada saat itu kasus pandemi covid 19 sedang mengalami peningkatan yang pesat. Seluruh perjalanan domestik maupun internasional dengan seluruh transportasi ditutup. Tidak tanggung-tanggung, keberangkatannya ditunda bahkan hampir setahun lamanya. Seakan akan belum cukup ujian yang diterima, saat itu Raysha juga ditetapkan positif covid 19. Walau begitu, semangatnya tidak pernah luntur dan tetap bertekad ingin melanjutkan amanah orang tuanya mengikuti tes di Mesir.[1]  

“Saya yakin saja ini terbaik, karena ujian pun tak akan datang jika bukan kita yang sanggup melewatinya. Hidup jika lurus saja akan terasa bosan, seperti mengemudi di jalan yang lurus tanpa belokan justru akan timbul rasa ngantuk, maka Allah beri lika liku agar kita terus sadar. Nikmati saja karena akan menjadi cerita hidup yang luar biasa”

Kehidupan Raysha Selama Berkuliah di Al Azhar Mesir

Al azhar mesirSeperti kebanyakan orang, Raysha pun juga merasakan yang namanya cultural shock. Perbedaan budaya, kehidupan, dan aspek-aspek sosial membuat Raysha dituntut untuk bisa beradaptasi dengan keadaan di Mesir. Saat ia akhirnya menginjakkan kaki di negeri piramid ini, suhu di sana sedang ekstrem. Suhu dingin yang seakan akan menusuk tulang awalnya memaksa Raysha untuk mendekap di selimut tebal yang berlapis-lapis.[1]

“Belum pernah merasakan udara sedingin itu”, tambahnya. Namun, hal ini tidak menghasut niat Raysha untuk berkuliah. Ia merasa bahwa ia harus menepis hawa nafsu nya untuk terus bermalas-malasan dan kembali menunaikan niat awalnya.

Walaupun saat itu cuaca di sana super ekstrem, namun dia harus terbiasa dengan bersikap mandiri. Ia kembali bangkit dan mengurus segala hal yang memang diperlukan sebagai syarat perkuliahannya di al azhar Mesir. 

“Harus tumbuh jadi diri yang mandiri, jaga pertahanan diri, kalo dingin di Mesir ada jual dafaya (alat penghangat ruangan) bisa pakai jaket tebal, baju berlapis, minum dan makan yang sehat”

Pengalaman Menarik Raysha di Mesir

Al azharRaysha merasa selama di Mesir membuatnya tambah semangat lagi untuk menelisik lebih jauh mengenai ilmu agama terutama saat iya bertemu oleh beberapa Masyayikh yang mengajar di masjid-masjid secara gratis. Sekadar info, Masyayikh adalah penerus para guru.

Masyayikh ini biasanya mengajar secara percuma di masjid-masjid untuk mengajarkan ilmu agama bagi orang orang yang memiliki keterbatasan biaya. Dengan adanya Masyayikh ini, Raysha bisa belajar lebih banyak lagi walau adanya kendala terhadap bahasa yang digunakan, tetapi lingkungan yang suportif lah yang membulatkan tekad nya untuk menjadi seseorang yang berkepribadian baik.[1] 

Baca Juga : Perjalanan Studi Busainatul Munawaroh dalam Meraih Pendidikan S1 di Universitas Al Azhar Kairo, Mesir

Keadaan Raysha Saat Ini di Al Azhar, Kairo Mesir

Sobat, saat ini Raysha masih berada di mesir untuk menyelesaikan studinya di Mesir. Masih banyak hal yang ingin ia eksplor mengenai kebudayaan mesir, gaya hidup, dan sudah pasti ilmu-ilmu yang nantinya akan menjadi bekal sepulangnya ia dari Mesir. Baginya, hal ini adalah pengalaman yang tak pernah ia lupakan. Perjuangan Raysha tidak berhenti, layaknya sebuah jalan, ia yakin pasti akan banyak cobaan-cobaan yang akan ia hadapi. Namun, ia percaya bahwa ia bisa menempuhnya.[1] 

“Husnudzon pada Allah untuk dipertemukan takdir yang baik bukan berarti diri kita berhenti berikhtiar, tapi selama proses berikhtiar itulah diri kita harus terus berhusnudzon untuk mendapatkan hasil terbaik menurut Allah (Q.S/2:216)”

Layanan Beasiswa

Apakah Kamu Berkeinginan Untuk Kuliah Seperti Raysha?

Jadi, tenang saja kalau kamu masih bingung untuk urus persiapan semua dokumennya, kamu bisa hubungi konsultan Meddy untuk gabung kelas program kuliah di Mesir, konsultasi beasiswa, Kelas TOEFL IBT & ITPIELTS, dan TOEIC di Mediamaz Scholar. Nggak hanya itu, ada juga pelayanan terbaik lainnya dengan jaminan harga termurah se-Indonesia seperti Jasa Penerjemah TersumpahJasa TranslatorJasa Proofreading, dan Jasa SKCK. Yuk, langsung hubungi kami by WhatsApp atau DM Ke Instagram @Mediamazscholar. Thanks ya Sob!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top