Matematika Di Era Yunani Kuno Dan Cara Orang-Orang Yunani Belajar Matematika
Halo Sobat Meddy! Matematika adalah salah satu mata pelajaran paling ditakuti siswa maupun mahasiswa, tetapi, tahukah sobat Meddy bahwa Matematika sudah ada sejak zaman dahulu kala dan menjadi salah satu ilmu tertua di dunia. Jejak sejarahnya bahkan dapat ditelusuri hingga ke masa Yunani kuno. Penasaran bagaimana cara orang-orang pada masa itu mempelajari Matematika? Ayo kita simak lebih lanjut![1]
Awal Mula Adanya Matematika
Matematika telah menjadi bagian penting dari peradaban manusia sejak zaman kuno. Orang Mesir kuno dianggap sebagai orang pertama yang menggunakan matematika. Sementara di Mesopotamia dan Yunani kuno, terdapat benda-benda unik yang membuktikan kemampuan penulis untuk memecahkan persamaan kuadrat, serta pengembangan dan penerapan aritmatika dan teori bilangan oleh filosof Yunani seperti Pythagoras, Thales, dan Plato.[1]
Mudah dan Fleksibel Konsultasi Beasiswa Luar Negeri, WhatsApp Di Sini
Di kemudian hari, disiplin aljabar dan matematika elementer muncul berkat pemikiran dari Diophantus dari Aleksandria, Euclid dari Alexandria, Archimedes dari Syracuse, dan Apollonius dari Perga. Mereka membawa kontribusi penting dalam geometri, statika, trigonometri, dan astronomi, serta mengembangkan konsep angka nol.[1]
Nyaman Study Abroad dengan Visa Pelajar, WhatsApp Di Sini
Selain memiliki manfaat praktis, matematika juga memiliki hubungan yang menarik dengan seni. Terdapat tujuh kaitan mengejutkan antara matematika dan seni yang menunjukkan betapa kompleksnya hubungan antara keduanya. Matematika juga menjadi landasan bagi berbagai bidang ilmu seperti fisika, teknik, dan ekonomi. Oleh karena itu, meskipun kadang dianggap sulit dan rumit, matematika tetap menjadi salah satu disiplin ilmu penting yang tidak bisa diabaikan.[1]
Asal Usul Matematika di Era Yunani Kuno
Mencatat sejarah matematika Yunani yang berakar dari Peradaban Minoa pada awal milenium kedua SM hingga Peradaban Yunani Mikene bukanlah tugas yang mudah. Walau peradaban tersebut telah memiliki teknologi maju seperti bangunan istana bertingkat empat dan sarang lebah yang canggih, namun sayangnya mereka tidak meninggalkan catatan matematika yang jelas.[1]
Mimpimu adalah Meraih Beasiswa? Hubungi Meddy Sekarang Melalui WhatsApp untuk Mendapatkan Mentorship Terbaik!
Banyak yang mempercayai bahwa pengaruh besar dalam perkembangan matematika Yunani di masa depan berasal dari peradaban Babilonia dan Mesir Kuno yang menjadi tetangga Yunani pada saat itu. Meskipun terdapat sedikit informasi tentang kemajuan matematika Yunani pada periode 800 SM hingga 600 SM, hampir semua catatan yang ada telah ditulis oleh penulis sebelum abad ke-4 SM.[1]
Periode Klasik
Permulaan matematika Yunani diyakini dimulai pada masa Thales dari Miletus, sekitar 624-548 SM. Sedikit yang diketahui tentang hidup dan karyanya, tapi ia dianggap sebagai orang pertama dari tujuh pria bijak dari Yunani dan sering dielu-elukan sebagai bapak organisasi deduktif matematika serta matematikawan sejati pertama. Pythagoras dari Samos, seorang murid Thales, mendirikan Mazhab Pythagoras yang memandang pengkajian matematika dan filsafat sebagai landasan akhlak.[1]
Buat kamu yang mau dibantu Meddy urus penerjemah dokumen tersumpah, bisa langsung hubungi WhatsApp
Beberapa sejarawan meyakini bahwa banyak pengetahuan matematika yang bersumber dari Thales dan Pythagoras sebenarnya dikembangkan di waktu berikutnya, khususnya aspek sudut, sementara penggunaan pernyataan umum muncul terkemudian. Tidak ada dokumentasi mutakhir yang tersisa mengenai karya mereka, hanya sedikit pecahan yang tersisa dari tradisi yang diabadikan di dalam karya semisal tanggapan Proclus terhadap Euklides dan tanggapan Aristoteles terhadap mazhab Pythagoras.[1]
Periode Helenistik
Peradaban Helenistik dimulai saat Iskandar Agung menaklukkan wilayah pesisir Laut Tengah bagian Timur, Mesir, Mesopotamia, Asia Tengah, dan India pada abad ke-5 SM. Bahasa Yunani menjadi bahasa utama para sarjana dan matematika Yunani berkembang dengan pengaruh dari matematika Mesir dan Babilonia.[1]
Pusat pengkajian utama terletak di Iskandariyah, Mesir, dan menarik banyak sarjana dari berbagai wilayah Helenistik, termasuk Yahudi, Persia, dan India. Archimedes mengembangkan metode penghabis untuk memperoleh jawaban akurat pada masalah matematika, termasuk menghampiri nilai Pi. Di bidang astronomi, Hipparchus, Posidonius, dan Ptolemy adalah beberapa dari banyak sarjana Helenistik yang membuat kemajuan signifikan dan bahkan membangun komputer analog sederhana seperti mekanisme Antikythera.[1]
Cara Orang Yunani Kuno Belajar Matematika
Berbeda dengan pendidikan modern, pendidikan pada masa Yunani Kuno sangat bervariasi antara satu negara dengan negara lainnya. Misalnya, Sparta menekankan pendidikan moralitas, sementara orang-orang Athena fokus pada penyempurnaan bentuk fisik dan mental.[1]
Pelajaran matematika diajarkan dengan cara yang berbeda-beda, terutama karena Geometri dan Aritmatika dianggap sebagai subjek yang berbeda. Konsep Aritmatika kemudian dipecah menjadi kalkulasi, yang diajarkan pada pengrajin dan orang-orang kelas menengah.[1]
Anak-anak laki-laki memulai pendidikan mereka di rumah, di bawah bimbingan orang tua atau seorang tutor matematika. Pendidikan dasar mereka termasuk Sastra, Musik, dan Gimnastik, tetapi sedikit sekali pelajaran Aritmatika atau Geometri.[1]
Sekitar usia dua belas tahun, para murid mendaftar ke kelas matematika, di mana mereka belajar lebih jauh tentang Tata Bahasa, Logika, dan Retorika. Mereka yang berasal dari kaum pekerja umumnya mengakhiri pendidikan formal mereka di titik itu, namun murid-murid dari kalangan atas akan mendaftarkan diri sebagai mahasiswa di universitas atau akademi yang didirikan oleh Plato, Pythagoras, atau Aristotle. Pythagoras, misalnya, mendirikan sebuah sekolah pada tahun 514 sebelum Masehi. Berkat studi-studi tersebut, musik bisa diperhitungkan sebagai ilmu matematika.[1]
Akademi Plato, yang berdiri lebih dari 900 tahun, awalnya bertujuan untuk mengembangkan para calon negarawan. Meskipun pandangan Plato terhadap matematika lebih terbatas daripada Pythagoras, ia menyatakan bahwa pelajaran matematika akan membentuk pemikiran yang jelas dan logis, sifat yang harus dimiliki oleh politikus di masa itu.[1]
Tokoh-Tokoh Matematika Yunani Kuno
Berikut ini adalah Tokoh-tokoh matematika pada zaman yunani kuno:[1]
1. Thales
Thales, seorang matematikawan Yunani terawal yang dilahirkan di Miletus pada 624-547 SM. Kota Miletus pada masa itu adalah pusat perdagangan penting di pesisir barat Asia. Thales terkenal karena kebijaksanaan dan filosofinya yang beretika, sehingga ia dianugerahi gelar “orang bijak Yunani” yang pertama dari tujuh orang bijak.[1]
Sebagai seorang pedagang, Thales sering melakukan perjalanan ke luar negeri yang memperluas pengetahuannya tentang matematika, alam, dan astronomi. Ia dikenal sebagai penemu prediksi gerhana matahari pada tahun 585 SM serta aplikasi sudut-sisi-sudut kongruensi segitiga untuk mengukur jarak kapal ke laut. Thales juga mengemukakan lima teorema geometri yang terkenal seperti.[1]
- Suatu lingkaran dibagi dua sama besar oleh diameternya.
- Sudut-sudut alas suatu segitiga sama kaki adalah sama.
- Pasangan sudut siku-siku yang dibuat oleh dua garis yang berpotongan adalah sama.
- Dua segitiga adalah sama dan sebangun apabila dua sudut dan satu sisinya sama.
- Suatu sudut yang dilukis dalam setengah lingkaran adalah siku-siku
2. Phythagoras
Phythagoras lahir di Samos antara 580-569 SM dan kemudian menetap di Crotona, Italia Selatan pada usia 50 tahun. Ia mendirikan sekolah dan mengumpulkan kelompok murid yang menerapkan metode pendidikan pada 4 mata pelajaran: aritmatika, harmonia (musik), geometria (geometri), dan astrologia (astronomi). Phytagoras juga dikenal karena motto terkenalnya, “semua adalah bilangan” atau “bilangan menguasai seluruh alam”.[1]
Ia dan para pengikutnya membangun bilangan-bilangan figuratif yang memberikan banyak teorema menarik, seperti Bilangan triangular, Bilangan bujur sangkar, Bilangan pentagon, Bilangan hexagon, dan Bilangan persegi panjang. Namun, tidak ada karya yang dianggap berasal dari Phytagoras sendiri, dan doktrin matematika dari sekolahnya hanya dapat diduga dari karya-karya penulis selanjutnya, termasuk “neo-Pythagoras”.[1]
3. Aristoteles
Aristoteles lahir di Stagira pada tahun 385 SM dan disebut sebagai ‘Stagrit’. Meskipun Stagira terletak di Makedonia, secara politik kota tersebut merupakan koloni Yunani. Ayah Aristoteles, Nikomaxia, adalah seorang tabib dan ilmuwan yang dianggap keturunan dewa penyembuhan, Askleipos. Aristoteles memilih untuk belajar di Akademi yang didirikan Plato di Athena, dan setelah 20 tahun belajar di sana, ia mendirikan sekolahnya sendiri di Athena.[1]
Aristoteles menulis banyak tentang politik, etika, epistemologi, fisika, dan biologi, tetapi pengaruhnya yang paling kuat terletak pada bidang logika, khususnya pengembangan silogisme. Aristoteles mempercayai bahwa argument logis harus dibangun melalui silogisme, yang terdiri dari pernyataan tertentu yang dianggap benar dan kemudian diikuti oleh kesimpulan yang pasti. Baginya, argumen logis adalah cara pasti untuk mencapai pengetahuan ilmiah.[1]
4. Plato
Plato lahir di Athena pada tahun 427 SM dari keluarga aristokrat. Dia mendirikan Akademi Plato di Athena pada tahun 385 SM dan menyusun silabus matematika yang terdiri dari lima mata pelajaran: aritmatika, geometri bidang, geometri padat, astronomi, dan musik.[1]
Dia membawa matematikawan terbaik pada zamannya, termasuk Theaetetus dan Eudoxus, untuk mengajar dan melakukan penelitian di akademi. Namun, orang yang paling terkenal di akademi tersebut adalah Aristoteles.[1]
Pastikan Perjalananmu Aman dan Lancar dengan Visa Pelajar, WhatsApp Di Sini
Baca juga : Beberapa Ide Kegiatan yang Bermanfaat Untuk Isi Waktu Luang Kamu Selama Gap Year
Apa Yang Bisa Meddy Bantu?
Itulah informasi mengenai perkembangan matematika dari era Yunan kuno hingga era modern saat ini. Tenang saja kalau kamu masih bingung untuk urus persiapan semua dokumennya, kamu bisa hubungi konsultan Meddy untuk gabung Program Kelas Persiapan Luar Negeri yang Tersebar di 20 Negara, konsultasi beasiswa, Kelas TOEFL IBT & ITP, IELTS, dan TOEIC di Mediamaz Scholar. Nggak hanya itu, ada juga pelayanan terbaik lainnya dengan jaminan harga termurah se-Indonesia seperti Jasa Penerjemah Tersumpah, Jasa Translator, Jasa Proofreading, dan Jasa SKCK. Yuk, langsung hubungi kami by WhatsApp atau DM Ke Instagram @Mediamazscholar. Thanks ya Sob!