Naufal Akmal, Pemuda asal Barabai, Kalimantan Selatan, ini hampir pupus harapannya untuk dapat kuliah di luar negeri. Laki-laki yang hobinya menulis dan membaca buku ini, sekarang sedang menempuh pendidikan sarjana (S1) jurusan Ushuluddin ini mengisahkan bagaimana prosesnya untuk dapat berkuliah di luar negeri, Universitas Al Azhar. Kehidupannya di Mesir mengantarkan ia pada banyak sharing catatan dan kisah seru. Bagaimana kisah lengkapnya Naufal Akmal dalam perjalanan kuliahnya di luar Negeri? Simak sampai habis![1]
Mengenal Naufal Akmal, Putra Kalimantan Selatan yang Fokus & Berhasil Kuliah di Mesir
Naufal Akmal, sebelum berdiri sampai dititik sekarang, Ia adalah seorang santri terpelajar dari pondok pesantren Al Qur’an Raudhatul Amin, Kalimantan Selatan. Terlihat, Naufal adalah putra Kalimantan Selatan yang pandai dalam bersyukur dan memaknai hidup.[1]
“Saya Berasal dari kota Barabai, Kalimantan Selatan yang biasa dijuluki kota Apam. Anak yang terlahir dari keluarga sederhana dan bahagia.” tuturnya.
Lebih lanjut, karena Ia merupakan sosok yang sudah terpelajar sejak dulunya, membuat Ia berani mengambil keputusan, tinggal di negeri orang, Kuliah di Al Azhar, Mesir. Hingga Ia menjelaskan, kalau salah satu alasan yang membuat dirinya berani mengambil keputusan kuliah di luar negeri, adalah cita-citanya untuk menjadi orang yang berguna dan banyak belajar. Setelah Ia memutuskan untuk menargetkan luar negeri sebagai tujuan, Naufal semakin serius untuk belajar, lebih fokus dalam mengembangkan diri dan semangat untuk mengumpulkan informasi.[1]
Fokus Sampai Bisa Kuliah Ke Luar Negeri, Al Azhar Kairo Menunggunya
Sampai pada titik tertentu, Naufal menyimpulkan prosesnya untuk bisa kuliah di luar negeri (Al Azhar University), ternyata fase ini menyadarkannya Ia pada suatu hal. Pada fase ini, menargetkan diri untuk kuliah di luar negeri saja Ia sudah mendapat banyak kebaikan & manfaat. Ia juga semakin terus bersemangat, bertekad lebih kuat untuk mewujudkan impiannya, bagaimana kalau ia sudah di luar negeri? Masya Allah![1]
Baca juga: Zahran Auzan, Hafidz Muda Juara di King Abdul Aziz International Holy Quran Contest 2022
Meski Sempat Pupus, Tapi Terus Berusaha Keras Ke Timur Tengah
Sobat Meddy, seperti yang kita tahu, bahwa ternyata hidup tak selalu mulus seperti jalan tol. Ditengah usaha Naufal mempersiapkan diri untuk mengikuti Tes Seleksi Timur Tengah, Ia tersandung persoalan finansial, tentunya ini membuat dirinya sempat pupus harapan, sedih, kecewa dan lain sebagainya. Dari sini, kita tahu bahwa tiap masalah yang hadir adalah bumbu perjalanan meraih impian.[1]
Ia juga menuturkan, Setelah jatuh bangun sebanyak 2 kali di tahun 2019 dan 2020 membuat dirinya lebih banyak belajar. Walaupun akhirnya Naufal mengambil jalur mandiri untuk kuliah ke Timur Tengah. Tidak langsung menutup kemungkinan, Ia juga tetap mencoba berbagai peluang beasiswa dengan mengajukan proposal bantuan dana pendidikan di beberapa lembaga.[1]
Hari yang ditunggu akhirnya datang! Tak terbendung kebahagiaannya, akhirnya usaha keras yang Ia lakukan untuk mewujudkan cita-cita Ia kuliah di luar negeri membuahkan hasil.[1]
“Rintangan demi rintangan bisa saya lewati satu persatu. Hingga akhirnya saya bisa menginjakkan kaki di universitas impian“ Ungkap Naufal
Dari Naufal Kita Belajar, 4 Fase Berangkat ke Mesir – Universitas Al Azhar Kairo
Sobat Meddy, sebagai pembaca ceritanya Naufal pasti kita bertanya, bagaimana Tahapan atau Fase sampai Ia bisa berangkat ke Timur Tengah, Mesir, Kairo. Teringat waktu itu, Ia melewati 4 fase sampai bisa berangkat ke Mesir. Seperti yang kita tahu, kalau Negara Timur Tengah terkenal cukup ketat dengan segala aturan dan ketentuannya.[1]
1. Persiapan dan belajar Bahasa Arab;
2. Seleksi atau ujian penerimaan;
3. Pengumuman dan pemberkasan;
4. Keberangkatan ke Mesir.
Menurutnya, Naufal berhasil menjalani setiap fase tersebut dengan harapan tulus dan tekad kuat untuk membuktikan kepada diri sendiri bahwa Ia bisa dan mampu melewati tahap-tahap tersebut dengan baik. Hingga sampai di momen membaca surat yang tertera saya dinyatakan lolos.[1]
“Senang dan terharu menjadi satu kala itu. Akhirnya saya bisa melanjutkan kuliah di universitas impian.”
Kehidupan Naufal di Negara Mesir, Penuh dengan Culture Shock!
Mesir, yang merupakan negara Timur Tengah membuat Naufal mengalami culture shock. Membuat dirinya sendiri takut keluar. Kurang lebih seperti ini:[1]
1. Terkendala Bahasa Arab
Ketika Ia mempelajari bahasa Arab fusha ternyata masyarakat Mesir menggunakan bahasa arab amiyah hal tersebut sempat membuat Ia kesulitan beberapa minggu.[1]
2. Cuaca Ekstrem
Selain itu, ketika tiba di Mesir Ia langsung disambut oleh cuaca dingin yang lumayan ekstrem. Mengakibatkan Ia harus beradaptasi dengan cuaca seperti itu. Namun cuaca tersebut membuat pandangan Ia tentang Mesir berubah. Mesir yang disangka tandus, gurun dan hanya panas terik matahari ternyata salah. Bahkan di saat musim dingin masih ada hujan dengan curah sedikit dan sesekali hujan es di saat puncak musim dingin.[1]
Seiring berjalannya waktu akhirnya Ia menyesuaikan diri dengan kondisi dan cuaca yang ada di Mesir. Saat ini Naufal memiliki rutinitas belajar di asrama untuk Mahasiswa Indonesia dan tempat kajian Doktor dan Syekh di Mesir, selain itu Ia juga aktif di organisasi PPMI sebagai Menteri Website. Wah, keren ya?[1]
Baca juga: Bestie, 10 Beasiswa Luar Negeri Deadline Bulan November 2022
Selama di Mesir, Ia gabung dan bertemu banyak teman yang berasal dari Indonesia, hal ini yang membuatnya merasa nyaman bahkan tidak merasakan kesepian di Mesir. Sesekali Ia meluangkan waktu untuk mengunjungi masjid-masjid bersejarah di Mesir.[1]
Cara Naufal Struggle di Mesir, Timur Tengah
Perbedaan yang cukup menarik dengan sistem pendidikan di Indonesia, di sini benar-benar dituntut untuk menjadi mahasiswa yang tanggung jawab dan mandiri. Universitas Al Azhar Mesir sebagai kampus di Timur Tengah, kita diharuskan untuk belajar tidak hanya di kampus tapi juga di luar kampus. Pasalnya salah satu ciri khas Mesir dalam dunia perkuliahannya di bidang agama Islam adalah banyak tempat-tempat pengajian di luar kampus, forum diskusi mahasiswa, dan lembaga-lembaga pembinaan mahasiswa.[1]
Saat-saat ujian adalah momen yang cukup menegangkan. Mahasiswa harus berusaha keras agar nilai dan ilmu yang didapat benar-benar dari hasil usaha sendiri. Universitas ini mendorong para mahasiswa semakin terus ingin belajar dan membuat saya semakin terus ingin belajar.[1]
Catatan & Motivasi Naufal Kuliah di Al Azhar Mesir
“Jika belum melakukan hal yang hebat bagaimana kamu akan jadi orang yang hebat?”
Ini adalah salah satu pesan untuk diriku setiap akan berjuang, yakinlah usaha tidak akan mengkhianati hasil, jika kita sudah melakukan hal yang hebat niscaya akan lebih mudah untuk kita menjadi orang yang hebat. Dan ingat bahwa semua yang ada di dunia bisa kita raih, apalagi hanya sekedar sekolah di luar negeri, kamu sangat bisa untuk mewujudkannya.[1]
Pertanyaan yang Penuh Makna
Menuru Naufal, “apakah kamu siap merealisasikan impian kamu? Kamu yang tau jawabannya. Semoga yang membaca cerita ini dimudahkan untuk mencapai impiannya, dari aku sahabat onlinemu” @akmalnovel.[1]
Bagaimana Cara Naufal Mencari Info Beasiswa?
Tenang saja kalau kamu ingin seperti Naufal yang berhasil kuliah di Mesir tapi masih bingung untuk urus persiapan semua dokumennya, kamu bisa hubungi konsultan Meddy untuk gabung Program Kelas Persiapan Luar Negeri yang Tersebar di 20 Negara, konsultasi beasiswa, Kelas TOEFL IBT & ITP, IELTS, dan TOEIC di Mediamaz Scholar. Nggak hanya itu, ada juga pelayanan terbaik lainnya dengan jaminan harga termurah se-Indonesia seperti Jasa Penerjemah Tersumpah, Jasa Translator, Jasa Proofreading, dan Jasa SKCK. Yuk, langsung hubungi kami by WhatsApp atau DM Ke Instagram @Mediamazscholar. Thanks ya Sob!