Kabar duka datang dari Britania Raya berhasil menyita perhatian publik di seluruh dunia. Ratu Elizabeth II yang dikenal sebagai sosok penguasa Inggris terlama ini menghembuskan nafas terakhirnya di usianya yang ke-96 tahun. Berita kematian Sang Ratu asal Britania, Inggris ini disampaikan langsung dari Istana Buckingham pada Kamis (8/9/2022) siang waktu setempat.[1]
Hal ini sontak membuat seluruh masyarakat Britania, Inggris berkabung. Bagaimana tidak ? Penguasa Inggris dan negara persemakmurannya (Commonwealth of Nations) ini dikagumi oleh rakyatnya. Maka tak heran, seluruh rakyat dari negara kedaulatannya sangat merasakan kehilangan. Lalu, apa dampak dari peristiwa meninggalnya Ratu Elizabeth ke-2? Simak penjelasannya di sini.[1]
Mengenal Ratu Inggris Elizabeth II, Sang Pemegang Tahta Britania Terlama
Elizabeth Alexandra Mary, itulah nama asli Sang Ratu. Ia dilahirkan di kota London tepatnya pada 21 April 1926. Upacara penobatan Ratu Elizabeth kedua ini dilangsungkan pada tahun 1953 di usianya yang ke-27 tahun.[1]
Wanita yang memiliki nama kecil ‘Lilibet’ ini faktanya banyak terlibat di banyak peristiwa sejarah. Keterlibatannya di peristiwa sejarah merupakan tugas penting bagi Sang Ratu, dari Perang Dunia I, Perang Dunia II, Perang Afganistan, Perang Falklands dan masih banyak lagi. Ratu Elizabeth memang dari dulu menyukai dunia politik, tepatnya sedari dirinya masih muda.[1]
Menjadi seorang Ratu Monarki Konstitusional dari negara kedaulatan bukanlah hal yang mudah, pasal nya banyak sepak terjang yang dihadapi. Saat masa jabatannya, ia berhasil mengalahkan rekor Ratu Victoria yang mempertahankan tahta nya selama 63 tahun dan 216 hari. Tentu tidak hanya itu saja prestasi ratu yang patut dibanggakan. Keberhasilan Sang Ratu Elizabeth II untuk membawa sistem pemerintah monarki lama ke monarki baru lah yang menjadi alasan ia sangat dicintai oleh rakyatnya.[1]
Latar Pendidikan Ratu Inggris, Queen Elizabeth II
Sebelum menjabat Ratu Inggris, Elizabeth menerima pendidikan di rumah melalui tutor pribadinya yang bernama Henry Marten. Pada usia 19 tahun, ia bergabung dengan Women’s Auxiliary Territorial Service untuk dilatih sebagai supir dan mekanik. Sekadar Informasi, Auxiliary Territorial Service adalah cabang wanita dari Angkatan Darat Inggris selama Perang Dunia Kedua.[1]
Itu dibentuk pada 9 September 1938, awalnya sebagai layanan sukarela perempuan. Dan ada sampai 1 Februari 1949, ketika itu barulah bergabung ke Korps Tentara Kerajaan Wanita. Ratu Elizabeth II mendaftar di mana wanita tangguh itu bertugas dalam peran pendukung, termasuk bekerja dengan penembak anti-pesawat, sebagai operator radio, mekanik, dan banyak lagi.[1]
Baca Juga : Semangat Belajar! Raih Beasiswa Inggris S1 Tahun 2022, University of York!
Sukses Mensejahterakan Rakyat Britania melalui Kebijakan Pendidikannya
Sebagai sosok pemimpin yang berdaulat selama 70 tahun lamanya pasti membawa dampak besar bagi perkembangan negara Inggris. Kebijakan-kebijakan yang diusulkan dari Ratu Elizabeth lebih menekankan pada prinsip perdagangan bebas dan kerjasama di bidang-bidang perikanan, pertanian, perdagangan, dan termasuk pendidikan. Itulah alasan mengapa saat ini negara Inggris menjadi salah satu negara maju di bidang pendidikan Uni Eropa.
Faktanya, Ratu Elizabeth II menganggap bahwa bidang pendidikan adalah salah satu cara untuk memperbaiki kehidupan sosial masyarakat. Terbukti bahwa kualitas pendidikan di Inggris lebih baik dari negara Prancis yang menduduki peringkat ke 6 (2020). Selain itu, ada banyak universitas di Inggris berhasil meraih piala Nobel dan meluluskan alumni yang berkualitas seperti Universitas Cambridge, Universitas Oxford, University College London (UCL), dll.[1]
Baca Juga : Ragam Fakta Unik Tentang Kehidupan Masyarakat di Negara Inggris, Britania Raya
Britania dan Uni Eropa Berkabung, Apakah Beasiswa Inggris Masih Ada?
Kematian salah satu anggota dari The Royal Family ini menjadi hari berkabung nasional. Diberitakan melalui laman CNBC, setidaknya upacara pemakaman Ratu Elizabeth II ini berlangsung selama 10 hari. Protokol operasi “London Bridge Is Down” dilakukan selama periode berkabung yang melibatkan berbagai institusi, gereja di Britania, layanan polisi, angkatan bersenjata, taman kerajaan, hingga transportasi.[1]
Namun, kamu tidak perlu khawatir. Protokol ini hanya berlangsung 1 hari atau sampai proses pemakaman Sang Ratu Elizabeth Kedua ini selesai. Kegiatan institusi termasuk lembaga pendidikan akan kembali berjalan normal saat acara pemakaman selesai. Begitupun proses pendaftaran beasiswa akan kembali berjalan normal setelahnya, mengingat ada sejumlah beasiswa yang sedang dipersiapkan untuk periode tahun 2023-2024 mendatang.[1]
Inilah Program Beasiswa yang Dapat Mengantarkan Kamu ke Inggris.
Sebagai negara yang memiliki pendidikan terbaik di Benua Eropa, tentunya negara Inggris memiliki sejumlah program pendidikan termasuk beasiswa yang dapat diraih oleh pelajar lokal maupun internasional termasuk pelajar Indonesia. Beasiswa-beasiswa ini bertujuan untuk mengembangkan potensi agar dapat menjadi pemimpin di masa depan dan berjuang sebagai generasi penerus bangsa.[1]
Daftar Program Beasiswa Inggris
Berikut daftar beasiswa Inggris terkini:
- Vice-Chancellor’s Scholarships
- Chevening Scholarship (S2)
- Jardine Scholarship (S1, S2, S3)
- Great Start Scholarship
- Foundation Degree Scholarship
- Disability Scholarship
- Foundation Degree Scholarship
Jadi, Apa yang Bisa Meddy Bantu?
Jadi, tenang saja kalau kamu masih bingung untuk urus persiapan semua dokumennya, kamu bisa hubungi konsultan Meddy untuk gabung Program Kelas Persiapan Luar Negeri yang Tersebar di 20 Negara, konsultasi beasiswa, Kelas TOEFL IBT & ITP, IELTS, dan TOEIC di Mediamaz Scholar. Nggak hanya itu, ada juga pelayanan terbaik lainnya dengan jaminan harga termurah se-Indonesia seperti Jasa Penerjemah Tersumpah, Jasa Translator, Jasa Proofreading, dan Jasa SKCK. Yuk, langsung hubungi kami by WhatsApp atau DM Ke Instagram @Mediamazscholar. Thanks ya Sob!