Memiliki keinginan untuk melanjutkan studi pascasarjana di luar negeri memang bukanlah sesuatu yang mudah. Banyak hal yang harus kamu ketahui dan persiapkan sebelum memutuskan untuk merantau ke negara asing. Mungkin, beberapa negara memiliki sistem perkuliahan yang berbeda. Namun, kami akan merangkum untuk kamu bagaimana sistem pendidikan pascasarjana luar negeri terutama Eropa pada artikel ini.[1]
Sistem Pendidikan Pascasarjana dan Masa Perkuliahan
Sebetulnya masa perkuliahan di Eropa untuk tingkat Sarjana lebih singkat dibanding di Indonesia yang berkisar 3,5-4 tahun, yakni sekitar 3 tahunan. Nah kalau untuk mengambil gelar magister, lama studi masing-masing negara di Eropa beragam sekitar 1-2 tahun. Enaknya lagi, contoh kuliah di Jerman tidak ada tuh yang namanya sistem absensi. Kamu mau ikut kelas atau tidak, urusanmu. Jadi tidak ada juga menitip absen ke teman. Beda kan dengan di Indonesia. Kebanyakan kampus di Tanah Air menerapkan sistem pendidikan, di mana total kehadiran menjadi salah satu syarat untuk bisa ikut ujian semester. Misalnya 3 kali absen atau tidak ikut kelas, tidak boleh ikut UTS.[1]
1. Gaya Belajar via Online
Di Indonesia saja, kini sudah banyak yang menerapkan sistem belajar mengajar lewat online. Apalagi di Eropa yang sudah jauh lebih maju. Kuliah di Eropa, dosen rutin mengunggah modul online atau materi-materi belajar secara online. Kemudian diunduh atau download oleh mahasiswa. Belajar mengajar pun tak melulu melalui tatap muka. Sesekali via Skype atau aplikasi lain yang memudahkan proses tersebut.[1]
2. Bukan SKS, tapi ECTS
Mahasiswa pasti kenal dong dengan SKS atau Sistem Kredit Semester? Bukan Sistem Kebut Semalam kalau mau ujian loh. Itu kan di Indonesia. Jika di Eropa dikenal dengan ECTS alias European Credit Transfer and Accumulation System. Biasa juga disebut credit point. Satu tahun akademik dihitung 60 kredit ECTS. Jika di Indonesia, untuk gelar Sarjana, kamu harus dapat menyelesaikan 144 SKS, di Eropa antara 180 atau 240 kredit ECTS. Jenjang S1 antara 90 atau 120 kredit ECTS dan untuk S3, bervariasi.[1]
3. Sistem Pendidikan Pascasarjana di Negara Eropa
Tidak semua negara di Eropa menerapkan sistem pendidikan atau perkuliahan yang sama. Sebagai contoh:
A. Jerman
Sistem pendidikan untuk studi S2 di Jerman lebih banyak interaksi dengan dosen atau profesor. Di akhir studi, bukan cuma ada tugas akhir dalam bentuk teori yang akan dihadapi mahasiswa, tapi juga tugas praktik.[1]
B. Norwegia
Belajar mengajar di perguruan tinggi di Norwegia terkadang dilakukan dengan lebih santai, biasanya dalam kelompok kecil. Kalau kamu ingin fleksibilitas dan ragam program studi yang yang bisa dipilih, Norwegia bisa menjadi negara rujukan untuk melanjutkan pendidikan.[1]
C. Inggris
Inggris menawarkan sistem pendidikan yang sangat unggul bagi para mahasiswa atau pelajar. Mahasiswa bebas mengeksplorasi ide dan kreativitas dalam proses belajar mengajar. Belajar dilakukan secara interaktif lewat diskusi, debat, riset berkelompok, dan sebagainya.[1]
D. Prancis
Prancis punya standar tinggi di bidang pendidikan. Jadi, kalau mau kuliah di Kota Mode ini butuh ketekunan dan keseriusan. Di dalam kelas pun, jumlah mahasiswa tidak terlalu banyak sehingga dapat belajar dengan lebih maksimal dan mendapat perhatian intensif dari dosen.[1]
E. Belanda
Belanda menerapkan sistem pendidikan yang mengharuskan mahasiswa punya pemikiran terbuka, sehingga belajar mengajar jadi lebih interaktif. Kerja sama tim lebih ditonjolkan sehingga antar mahasiswa internasional saling berinteraksi satu sama lain.[1]
Semangat Para Pejuang Beasiswa
Mewujudkan cita – cita untuk kuliah di luar negeri, bukanlah sesuatu hal yang mudah. Tentu membutuhkan niat serta ketekunan hingga menghadapi berbagai permasalahan seperti keuangan. Namun, saat ini ada banyak sekali beasiswa yang dapat kalian coba loh. Oleh karena itu, wajib banget sobat Meddy untuk selalu up-to-date mengenai beasiswa apa yang sedang buka pendaftaran dan cari tahu mengenai sistem perkuliahan di masing-masing universitas yang kamu tuju.[1]
Layanan Mediamaz Scholar
Nah, demikian informasi mengenai sistem pendidikan S2 di luar negeri. Jadi, tenang saja kalau kamu masih bingung untuk urus persiapan semua dokumennya, kamu bisa hubungi konsultan Meddy untuk gabung Program Kelas Persiapan Luar Negeri yang Tersebar di 20 Negara, konsultasi beasiswa, Kelas TOEFL IBT & ITP, IELTS, dan TOEIC di Mediamaz Scholar. Nggak hanya itu, ada juga pelayanan terbaik lainnya dengan jaminan harga termurah se-Indonesia seperti Jasa Penerjemah Tersumpah, Jasa Translator, Jasa Proofreading, dan Jasa SKCK. Yuk, langsung hubungi kami by WhatsApp atau DM Ke Instagram @Mediamazscholar. Thanks ya Sob!